Setelah istirahat dan mengisi perut yang mulai keroncongan akhirnya kami
kami melanjutkan perjalanan menuju Kalimati. Tidak lupa kami melanjutkan Sesi
foto terlebih dahulu dan berpamitan kepada Andre alias Gembel pendaki yang
ternyata juga kakak angkatan saya di kampus. Di hadapan kami telah berdiri
sebuah “tanjakan cinta”. Tanjakan yang konon jika kita memikirkan seseorang
yang kita inginkan saat melewati tanjakan tersebut tanpa menoleh ke belakang
maka keinginan kita akan terkabul. ketika akan melewati tanjakan tersebut Angga
bercerita bahwa dulu dia pernah mencoba tapi ternyata kenyataan lebih pahit
dari angan-angan hahaha sabar anak muda. Ketika telah kembali cewek yang dia
idam-idamkan ternyata lebih memilih untuk berpacaran dengan orang lain. Wah wah
mitosnya gak manjur berarti. Saya tidak tahu sih apa teman-teman akan melakukan
mitos tersebut. Tapi apa salahnya juga ya di coba kalau si Angga mikirin satu
cewek dan gagal maka saya punya inisiatif langsung mikirin tiga cewek sekaligus
aja buat cadangan heheh.
Istirahat dulu |
Melewati tanjakan cita di depan telah terhampar padang savanna luas yang biasanya di sebut
dengan “oro-oro ombo”. Di sinilah otak gila si Rookie sudah mulai bekerja
dengan tidak waras. Ketika dia tiba-tiba menirukan gaya
artis-artis India.
Oke oke cukup rok perjalanan masih cukup jauh. Melewati oro-oro ombo tidak
membutuhkan waktu lama karena jalan yang juga datar.
Foto Bareng |
Selepas oro-oro ombo kita
memasuki hutan cemoro kandang. Saya dan rookie ada di barisan paling depan
bersama angga juga sedangkan koh Yonni dan Aris berada di posisi terakhir.
Badan mulai terasa berat langkah juga sudah semakin pendek-pendek. Harus hemat
tenaga nih. Tiba-tiba tanpa di duga dan tanpa di sangka Rookie dengan wajah
memiripkan diri dengan bintang Bollywood keluar dari balik sebuah pohon besar
dan bernyanyi India
lhooooo kok ngapain dia. Langsung saja saya tertawa terbahak-bahak.
Tanjakan Cinta |
Tampak atas |
Oke saya sudah mengerti maksud mu bung kita kan
sehati hahah dengan gaya
dan muka yang mirip shah ruk khan saya langsung membalas acting yang di lakukan
oleh Rookie. Saya ambil sepucuk bunga jelek (yang memang pantas buat muka loh)
dan langsung gue lempar ke arah Rookie. Tawa pun meledak perut sudah terasa
sangat ngilu kebanyakan tertawa. Sedangkan Angga hanya bisa melongo tidak
mengerti apa yang kami lakukan (kelas mu belum sampai sini ngga belajar lagi
yah).
Oro-oro Ombo |
Shelter Klimati |
Tapi saya tau apa yang ada di dalam hati Si Angga. Dia mungkin berpikir
“waduh gawat saya berada di rombongan pendaki gila bagaimana kalau saya di
Bully-Bully seperti di film-film India aduuuhhh seharusnya saya tetap berada di
Ranu kumbolo bersama teman-teman saya dan tidak seharusnya berada bersama si
Rookie dia kan masih labil sering galau dan ah mukanya itu loh beda dengan mas
Fery yang bijaksana dan sudah dewasa semoga saja mas Fery mau menjaga saya dari
gangguan si Rookie (sedikit pikiran Angga) ”. Oke cukup itu hanya imajinasi
saya .
Perjalanan dilanjutkan dengan suasana hening sudah capek gue guys. Pukul
tujuh kita sampai di kalimati. Setelah membangun tenda sekarang giliran koh
yonni yang beraksi. Silakan master chef saya hanya bisa membantu membawakan
logistik dan membantu menghabiskan makanan anda. Menuggu beberapa menit dan
akhirnya kuah bakso,pentol dan sosis siap saji dan tentunya nasi yang tidak
menggalau sama sekali. Cukup lah untuk mengisi energi sampai puncak insya
allah. Setelah makan maka acara selanjutnya adalah tidur. Setelah delapan jam
nonstop bejalan dari ranupane ke kalimati maka tidur adalah cara terbaik
memulihkan tenaga.
KALIMATI 11.15 WIB
Oke sudah cukup tidurnya guys udah jam 11.15 saatnya kita persiapan
mendaki puncak abadi para dewa nih. Packing sebentar dan hanya membawa
barang-barang yang di perlukan saja. Yukk mari kita berdoa dulu semoga semuanya
berjalan lancar. Saya di suruh si Aris berada di depan karena saya pernah naik
ke sana
katanya. Lho tapi kan dia juga pernah lha wong kita bareng kok dulu
tapi oke lah gak papa yang penting bukan si Rookie ababil yang nyuruh (sorry
rok ). Tapi sebenarnya saya pikir kalau saya salah mengambil jalur gimana ya??
Terus kalau saya tersesat gimana?? Semeru ini bung tapi wah bismillah saja lah.
Kan sudah ada
petunjukknya.
Naik terus |
Seperti tadi jalan kita sangat cepat. Beberapa kali kami berhasil
menyalip pendaki lain yang sudah berangkat lebih dulu. Tiba-tiba di bawah
Arcopodo saya melihat ada sesosok tubuh
turun dari atas. Saya lihat ke belakang aduh anak-anak masih di belakang
gak kelihatan lagi. Saya pikir ini masih jam 11 lebih mana ada pendaki yang jam
segini turun. Itu manusia bukan yak aduhh saya sudah siap-siap lari. Tapi
setelah semakin dekat semakin dekat dan ternyata dia juga manusia fiuuuhhh
lega. Itu saya ketahui setelah dia menyapa saya “mau naik mas” saya jawab “iya mas
mau ke puncak samean kok udah turun” iya mas ini kaki saya cidera”. Setelah itu
Aris dkk mulai sampai. Akhirnya kita putuskan istirahat sebentar sambil ngobrol
dengan pendaki yang turun tersebut. Ternyata dia berasal dari Cirebon dia turun karena kakinya cidera dan
tidak sanggup melanjutkan perjalanan. Oke mas lanjutkan perjuangan turun mu
kami akan melanjutkan perjalanan naik dulu.
Sunrise |
Kira-kira pukul satu kami sudah sampai di Arcopodo. Sambil istirahat kami
berdiskusi wah ini kita terlalu cepat jalannya jangan-jangan kita sampai puncak
masih subuh (keyakinan diri yang sangat tinggi mengingat rutenya masih
jauh). Istirahat cukup lama di arcopodo
akhirnya kami kembali jalan. Berada di ketinggian lebih dari 2900 Mdpl anginnya
itu lho sesuatu banget deh. Jalan sudah sangat curam kita harus hati-hati ini.
Kami juga sempat menyalip lagi beberapa rombongan pendaki lain pokoknya
rombongan kita josss deh. Tapi semakin naik semakin naik tenaga kita lemas juga
euy kami juga mulai di salip oleh pendaki lain gak terima deh ayo kita salip
lagi.
Jalan menuju puncak |
Sudah ya acara salip menyalipnya kita juga udah capek. Melewati cemoro
tunggal (yang sekarang sudah tumbang dan tidak ada) rute sudah mulai berganti
dengan butiran debu eh salah butiran pasir dan kriki-krikil batu. Ini adalah
rute yang paling sulit paling menyebalkan dan paling tidak saya suka jika naik
ke Mahameru. Sudah jalannya nanjak dengan sudut elevasi kira-kira 65 drajat
(bayangin sendiri yah) pakek pasir dan batu lagi hufffeeet banget deh ya. Tapi
ini yang membuat naik ke semeru memberi tantangan sendiri buat para pendaki.
Subhanallah |
Dengan genjotan sepuluh langkah kita harus rela merosot dua langkah ke
belakang. Fisik mulai berkurang, nafas sudah tidak teratur, dingin sangat
menusuk-nusuk pake banget (saya gak pake sarung tangan sih). Saya yang awalnya
berada di urutan pertama sedikit demi sedikit di susul oleh Aris dan Koh Yonni, secara mengejutkan mereka yang
sepanjang perjalanan tadi berada jauh di belakang melesat jauh meninggalkan
saya, angga dan rookie di belakang. Mungkin mereka jagoan tanjakan ya.
Semakin lama semakin lama saya semakin jauh tertinggal bahkan oleh Rookie
dan Angga aduh gimana nih udah ah biarin aja. Sumpah tidak seperti pendakian
pertama ke semeru oktober lalu yang gak pernah putus asa dan selalu penuh
semangat, kali ini saya merasa capek banget, nafas sudah gak teratur saya masih
coba mengikuti yang lain tapi sudah gak kesampaian. Yang terlihat hanya Rookie
itu pun jauh sedangkan yang lain udah menghilang jauh banget. Saya sangat
ngantuk dan sempat tertidur dua kali dan di bangunkan oleh pendaki lain yang
lewat. Aduhh pengen turun aja nih tapi apa kata dunia. Tapi walaupun gak sampek
puncak tapi saya kan udah pernah ke sana jadi ikhlas,in aja
deh ya (sempat berpikir jelek kyak gitu). Tapi gak boleh ah saya kan laki-laki masak gak
nyampek puncak lagian kurang dikit ini.
Koh Yonni In Action |
Akhirnya Puncak |
Sunrise
udah mulai muncul dan puncak nya pun belum kelihatan santai aja deh ya naiknya
(selftalking). Awannya udah mulai terang dan jalurnya semakin kelihatan aduhhh
tambah deh penyiksaan ini jalur gak kelihatan aja udah kerasa jauh apa lagi
kelihatan.jalan sendirian juga sangat nggak enak Aris, Koh Yonni, Angga sungguh
tega kau pergi duluan ya pengen turun lagi. Tapi gak jadi ah. Dua langkah
genjot ke atas istirahat begitu seterusnya daripada memaksakan diri gak sampek
puncak malah sampek sukabumi ini. Sudah setengah tujuh mungkin anak-anak udah
nyampek puncak. Akhirnya dengan kekuatan bulan saya berjalan terus tanpa henti
dan akhirnya pukul tujuh sampai juga ke puncak.untuk kedua kalinya saya
menginjakkan kaki ke puncak tertinggi pulau jawa ini yeee. Anak-anak sudah siap-siap
menyambut saya ya jadi terharu guys.
No comments:
Post a Comment