Rencananya sih kami akan mendirikan camp
di pos 2 atau pos 3. Jalanan yang langsung menanjak membuat nafas kami langsung
memburu dengan cepat. Walaupun begitu kami sangat jarang istirahat maklum yang
berada di depan adalah kang Udin yang telah terbiasa dengan track seperti ini
(ya iyalah dia kan
sering kesini bahkan mungkin sudah sangat hafal setiap tanjakan yang ada di
sini) beda dengan kami yang masih awam tentang gunung merbabu dan jarang naik
gunung. Seharusnya yang berada di depan si Bashori atau siapa pun yang jalannya
agak lambat gitu. Dengan langkah yang
memburu kami mengikuti langkah kang Udin dengan cepat walaupun nafas kami sudah
sangat sesak tapi kami sebagai 4 lelaki tangguh tidak mau menyerah dengan kang
Udin heheh ^_^.
TNGM |
Gerbang selamat datang |
Oke mari kita lanjutkan perjalanan dan kita tinggalkan rombongan yang
tadi. Dengan langkah berat kami melanjutkan menuju pos berikutnya yaitu pos
dua. Terjadi adegan saling salip menyalip antara saya, Bashori, Aris dan Rookie
sedangkan kang Udin Nyaman berada di posisi satu heheh seperti lomba balapan
saja ya. Karena saya sangat lelah saya,
Rookie dan Bashori istirahat sebentar sambil bertanya-tanya kapan sampai di pos
3 dan istirahat sedangkan melewati pos 2 saja belum sementara Aris dan kang
Udin telah berada di depan. Ternyata pos 2 tidak berada jauh dari tempat kami
istirahat tadi. Di pos 2 kami melepas lelah beralaskan matras. Di sini kami
mulai membicarakan apakah akan melanjutkan menuju pos 3 atau kita cukup
mendirikan camp di pos 2 saja. Dengan argumen yang sangat masuk akal yaitu kami
sudah mulai di serang rasa ngantuk dan lelah maklum jam sudah menunjukkan pukul
23.00 Wib dan suhu udaranya juga sangat terasa dingin.
Karena fisik sudah tidak mendukung lagi akhirnya setelah mendirikan tenda
kami langsung tidur. Awalnya Bashori sudah memasak nasi dan mie tapi karena
semua anggota tim sudah tidak berselera makan dan berada di balik sleeping bag lebih terasa menggiurkan
akhirnya dengan berat hati dia sendiri yang memakan masakannya sendiri heheh sorry kawan kami sudah tidak berselera
makan. Sebelum tidur kami sempat berdiskusi untuk melanjutkan perjalanan keesokan
hari pukul 04.00 Wib agar kita masih bisa menikmati keindahan matahari terbit.
Kami pun tidur semua agar kondisi fisik kembali bugar keesokan harinya. Tapi
rupanya Bashori tetap melanjutkan kegiatan masak memasakknya biarlah dia
berkreasi dengan caranya sediri sedangkan saya memilih merapatkan jaket saya
dan tenggelam dalam sleeping bag
Karrimor kesayangan saya.
Rupanya Bashori masih menyimpan
dendam karena makanan yang sudah dia siapkan dengan susah payah tidak ada yang
mau makan bahkan melihatnya pun kami sudah tidak sudi heheh kepada orang-orang
di tenda sebelah dan dengan akal licik seperti yang ada di sinetron-sinetron
Indonesia tanpa kami ketahui di membuka kancing pintu lafuma milik Aris (saya
sedikit bersyukur karena saya satu tenda bersama Bashori karena dengan begitu
tidak mungkin dia membuka pintu tendanya sendiri).
Hawa dingin khas pegunungan terasa sangat menusuk apalagi bulan ini
adalah bulan Mei dan kemarin langit
sangat cerah bahkan bulan dan bintangnya pun
terbit dengan cerah yang berarti cuaca akan menunjukkan hawa sangat
dingin sekali. Pukul 04.00 Wib kang Udin membangunkan kami karena sesuai dengan
kesepakatan malam kemarin bahwa pendakian akan di lakukan pada pukul 04.00 Wib
agar kita masih bisa menikmati keindahan matahari terbit. Saya pun segera
bergegas untuk membangunkan Bashori setalah itu keluar tenda untuk
membangunkan Aris dan Rookie. Tapi apa
mau di kata nyatanya kehangatan di dalam tenda dan sleeping bag yang terasa melambai-lambai kepada kami terasa sangat
menggoda Akhirnya karena kesepakatan bersama kami pun melanjutkan tidur kami di
dalam tenda heheh ya meskipun ada sedikit kekecewaan karena tidak bisa
menikmati sunrise tapi menurut saya sunrise hanya bonus tapi puncak adalah
kewajiban
No comments:
Post a Comment