Sunday, 5 August 2012

Gunung Merbabu Via Wekas (Kuponan Magelang) Part II

Rencananya sih kami akan mendirikan camp di pos 2 atau pos 3. Jalanan yang langsung menanjak membuat nafas kami langsung memburu dengan cepat. Walaupun begitu kami sangat jarang istirahat maklum yang berada di depan adalah kang Udin yang telah terbiasa dengan track seperti ini (ya iyalah dia kan sering kesini bahkan mungkin sudah sangat hafal setiap tanjakan yang ada di sini) beda dengan kami yang masih awam tentang gunung merbabu dan jarang naik gunung. Seharusnya yang berada di depan si Bashori atau siapa pun yang jalannya agak lambat gitu.  Dengan langkah yang memburu kami mengikuti langkah kang Udin dengan cepat walaupun nafas kami sudah sangat sesak tapi kami sebagai 4 lelaki tangguh tidak mau menyerah dengan kang Udin heheh ^_^.
TNGM

Gerbang selamat datang
Melakukan pendakian di malam hari sebenarnya lebih menguras tenaga di bandingkan dengan melakukan pendakian di siang hari, karena kita juga harus berebut oksigen dengan pohon-pohon bayangkan dengan ketinggian yang semakin tinggi tentu saja oksigen akan semakin tipis dan kita juga harus berebut dengan pohon wah wah untung saja pohon-pohon itu tidak menghabiskan jatah oksigen kita heheh just kidding. Selain itu tubuh kita juga harus menyesuaikan dengan hawa dingin yang terasa menusuk tapi kadang jika menggunakan jaket dan terus berjalan akan terasa sangat panas. Berada di sekitar pos 1 ke atas (di pertengahan antara pos 1 dan pos 2) kami agak lama istirahat karena tidak bisa di pungkiri lagi tubuh kami sudah sangat capek hehe. Kebetulan sekali kami bertemu dengan pendaki lain dari Jakarta dan saat kang Udin Tanya jam barapa berapa mulai mendaki dari pos perijinan dan mereka menjawab mulai jam 5 sore dan saat itu pula hati kecil saya menjerit hehe. Di sini hanya ada dua kemungkinan kalau tidak kami yang sangat cepat berjalan ya mereka yang sangat pelan mendaki. Bisa di bayangkan rombongan kami memulai perjalanan dari pos perijinan pukul 8 malam dan mereka memulai perjalanan dari pos perijinan pukul 5 sore dan kami bertemu di sini. Ya mungkin karena beberapa rombongan mereka terdiri dari beberapa cewek juga sih tapi kalau saya lihat para lelakinya juga terlihat sangat lelah hehe.
 
Oke mari kita lanjutkan perjalanan dan kita tinggalkan rombongan yang tadi. Dengan langkah berat kami melanjutkan menuju pos berikutnya yaitu pos dua. Terjadi adegan saling salip menyalip antara saya, Bashori, Aris dan Rookie sedangkan kang Udin Nyaman berada di posisi satu heheh seperti lomba balapan saja ya.  Karena saya sangat lelah saya, Rookie dan Bashori istirahat sebentar sambil bertanya-tanya kapan sampai di pos 3 dan istirahat sedangkan melewati pos 2 saja belum sementara Aris dan kang Udin telah berada di depan. Ternyata pos 2 tidak berada jauh dari tempat kami istirahat tadi. Di pos 2 kami melepas lelah beralaskan matras. Di sini kami mulai membicarakan apakah akan melanjutkan menuju pos 3 atau kita cukup mendirikan camp di pos 2 saja. Dengan argumen yang sangat masuk akal yaitu kami sudah mulai di serang rasa ngantuk dan lelah maklum jam sudah menunjukkan pukul 23.00 Wib dan suhu udaranya juga sangat terasa dingin.
Karena fisik sudah tidak mendukung lagi akhirnya setelah mendirikan tenda kami langsung tidur. Awalnya Bashori sudah memasak nasi dan mie tapi karena semua anggota tim sudah tidak berselera makan dan berada di balik sleeping bag lebih terasa menggiurkan akhirnya dengan berat hati dia sendiri yang memakan masakannya sendiri heheh sorry kawan kami sudah tidak berselera makan. Sebelum tidur kami sempat berdiskusi untuk melanjutkan perjalanan keesokan hari pukul 04.00 Wib agar kita masih bisa menikmati keindahan matahari terbit. Kami pun tidur semua agar kondisi fisik kembali bugar keesokan harinya. Tapi rupanya Bashori tetap melanjutkan kegiatan masak memasakknya biarlah dia berkreasi dengan caranya sediri sedangkan saya memilih merapatkan jaket saya dan tenggelam dalam sleeping bag Karrimor kesayangan saya.
 Rupanya Bashori masih menyimpan dendam karena makanan yang sudah dia siapkan dengan susah payah tidak ada yang mau makan bahkan melihatnya pun kami sudah tidak sudi heheh kepada orang-orang di tenda sebelah dan dengan akal licik seperti yang ada di sinetron-sinetron Indonesia tanpa kami ketahui di membuka kancing pintu lafuma milik Aris (saya sedikit bersyukur karena saya satu tenda bersama Bashori karena dengan begitu tidak mungkin dia membuka pintu tendanya sendiri).

Add caption

Hawa dingin khas pegunungan terasa sangat menusuk apalagi bulan ini adalah bulan Mei  dan kemarin langit sangat cerah bahkan bulan dan bintangnya pun  terbit dengan cerah yang berarti cuaca akan menunjukkan hawa sangat dingin sekali. Pukul 04.00 Wib kang Udin membangunkan kami karena sesuai dengan kesepakatan malam kemarin bahwa pendakian akan di lakukan pada pukul 04.00 Wib agar kita masih bisa menikmati keindahan matahari terbit. Saya pun segera bergegas untuk membangunkan Bashori setalah itu keluar tenda untuk membangunkan  Aris dan Rookie. Tapi apa mau di kata nyatanya kehangatan di dalam tenda dan sleeping bag yang terasa melambai-lambai kepada kami terasa sangat menggoda Akhirnya karena kesepakatan bersama kami pun melanjutkan tidur kami di dalam tenda heheh ya meskipun ada sedikit kekecewaan karena tidak bisa menikmati sunrise tapi menurut saya sunrise hanya bonus tapi puncak adalah kewajiban

Artikel Selanjutnya : Merbabu Part III

No comments:

Post a Comment

DILEMA QUARTER LIFE CRISIS

di usia mu yang menginjak dua puluh tahunan apalagi yang sudah dua puluh lima tahun  kamu pasti merasakan hal-hal yang serba dilematis, d...