di
usia mu yang menginjak dua puluh tahunan apalagi yang sudah dua puluh lima
tahun kamu pasti merasakan hal-hal yang
serba dilematis, di usia ini banyak keputusan dalam hidup yang begitu
menentukan di masa mendatang. Yang belum lulus kuliah pasti akan segera merasa
paling tua di kampus, merasa menjadi pendekar yang berjalan tanpa arah di
kampus yang sudah di penuhi wajah-wajah baru sedangkan teman seangkatan kalian
sudah menjadi jobseeker atau sudah
mendapatkan pekerjaan pertama mereka. Kalian yang sudah bekerja pasti akan
segera merevisi angan-angan kalian terdahulu bahwa orang kerja itu menyenangkan
(ya kali Cuma gajinya aja yang nyenengein haha). Yang udah punya kerjaan pasti
juga bakalan mikir bakal stay di sini atau mau cari kerja yang lain haha.
Usia
dua puluh tahunan memang usia krusial, di usia dua puluh tahunan ego kita
sedang tinggi-tinggi nya, kamu akan sangat egois di setiap moment, kadang
berpikir bodoh dan meremehkan dalam segala aspek, berpetualang mengenal banyak orang
dan mencintai banyak orang. Tapi memasuki usia dua puluh lima tahunan semua
akan segera dengan cepat berubah, sekarang saya telah memikirkan apa saja hal
yang pernah saya perbuat dalam hidup saya, tidak memiliki waktu cukup bahkan
hanya untuk meluangkan waktu menikmati secangkir kopi bersama teman-teman yang
dulu terasa hal itu sangat remeh sekali.
Berpikir
kenapa dulu pernah melakukan hal-hal bodoh yang dalam keadaan sekarang bahkan
untuk berpikir melakukan hal bodoh itu pun tidak akan pernah. Kalian masih
merasa belum cukup tua tapi sudah harus terbiasa di panggil dengan panggilan
“bapak” di tempat bekerja mu. Begitu pun dengan melihat tingkah-tingkah anak
muda jaman sekarang, kalian sudah merasa bahwa hal-hal yang mereka lakukan
adalah hal yang kekanak-kanakan booooommmm kalian akan sangat merasa malu
melihat timeline medsos kalian 5 atau 6 tahun yang lalu.
Pejuang
25 tahun akan sangat sering di bombardier dengan pertanyaan “kapaan” komplikasi
pertanyaan kapan akan sangat menyiksa dan membuat sebagian orang kejang-kejang
dan berusaha amnesia mendadak bahahaha. Quarter
life crisis akan banyak berisi tentang pertanyaan “kapan menikah”
pertanyaan yang lebih horror dari film G30SPKI dan film legendaris horror
suzana. Kalian masih merasa muda untuk menikah tapi melihat realita bahwa
teman-teman seangkatan kalian sudah menimang anak akan segera berfikir
sebaliknya bahwa kalian memang sudah tua.
Mereka-meraka
yang tampak bahagia dengan tagline “my
trip my adventure” yang seperti menjadi default
caption mereka di medsos tapi sangat rapuh di kehidupan cinta mereka yang
kandas mendadak. Dengan umur yang semakin bertambah akan berbanding lurus
dengan teman yang semakin berkurang, kalian tidak bisa dengan mudahnya ber haha
hihih dengan geng koplak kalian sekedar membicarakan cewek A –Z sampai tengah
malam di temani secangkir kopi dan wifi gratis dari warkop sebelah. Karena bagaimana
pun target penjualan dan pekerjaan lebih berat dan menantang bahahah.
Jalan
satu-satunya dari quarter life crisis
adalah dengan membuat prioritas dan kalau prioritas kalian adalah menghilangkan
pertanyaan “kapan menikah” yang siap di tembakkan oleh orang sekeliling kalian
maka segera lah mencari pasangan hidup yang susahnya selevel dengan menamatkan
game floopy bird itu. Walaupun kalian yakin bahwa jodoh di tangan tuhan tapi
yakin lah bahwa jodoh masih bisa kemana-mana. Segera cari dan rebutlah jodoh
kalian yang mungkin sekarang masih di rawat dengan baik oleh orang lain ahahah.
Oke
sekian dulu tulisan yang tidak menyelesaikan masalah ini, karena target
penjualan semen saya masih ancur saya berangkat nyeles dulu assalamualaikum wr
wb.