suatu masa ketika kita bermimpi
meraih puncak tertinggi ini
puncak yang konon dewa-dewa pun bertempat tinggal disana
yang akhirnya membawa kita berpetualang mengarungi jalan
setapak yang sepertinya tidak punya ujung
kabut tipis yang menyelimuti ranukumbolo dan dinginnya angin
yang menusuk hanya menjadi pemanis perjalanan
kita yang sempurna
ketika aku melihat wajah-wajahmu
wajah perkasa yang selalu menemaniku
semuanya menjadi indah
seindah semburan debu yang kita lihat
di puncak jonggring salaka
ketika kita menikmati dari balik bukit
sambil bermimpi untuk meraihnya
akankah kita masih akan bermimpi
aku dan kalian melihat hijaunya alam
ketika kesunyian dan kebisuan ini
semakin menjadi aku dan kau hanya bisa terdiam
kawan terimalah tanganku ini
jabatlah lebih erat sampai kita
menyelesaikan akhir perjalanan kita