Gunung Merbabu adalah gunung yang terletak di ketinggian 3142 M dpl dan
terletak di Jawa tengah. Gunung Merbabu mempunyai dua puncak tertinggi yaitu
puncak kenteng songo (3142m) dan puncak Sarif (3119). Gunung ini termasuk
gunung yang sudah tidak aktif meskipun memiliki 5 kawah yaitu kawah condrodimuko,
kawah kombang, kawah kendang rebab dan kawah sambernyowo. Keistimewaan dari
gunung ini adalah bisa di daki dari berbagai arah antara lain dari cunthel,
tekelan (kopeng / Salatiga) yang kedua dari Wekas (Kuponan / Magelang) atau
dari Selo (Boyolali). Dan pendakian saya kali ini akan saya lakukan dari Wekas
dan rencananya akan turun melalui Selo agar pemandangan yang kami dapat dapat
bervariasi dan tentunya akan lebih indah
|
Merbabu |
Dilihat dari sisi pengorbanan mungkin pendakian kali ini adalah yang
paling banyak membutuhkan banyak pengorbanan no 2 setelah pendakian G. Penanggunangan
(waktu itu saya harus melewatkan
La
Grande Partita alias
Derby sepak
bola versi Jawa Timur antara Persebaya
Surabaya Vs Arema Malang). Untuk pendakian kali ini saya harus merelakan untuk
tidak melihat Internazionale Milan Vs Timnas Indonesia
padahal kesempatan Inter Milan datang ke Indonesia mungkin hanya sekali ini
saja =( dan tentu saja festival Malang Tempo Doloe tapi itu semua tidak mampu
menandingi keistimewaan mendaki gunung bersama teman-teman saya. Seperti
biasanya sebelum berangkat kami berkumpul di rumah Aris di daerah Medaeng.
|
Puncak |
Oh iya sebelum berankat menuju jogja sore sekitar habis maghrib saya
sempat mengantarkan Aris ke Giant
untuk mengurusi urusan Camera SLR barunya. Dengan antusias saya ikut dengan dia
maklum camera SLR baru akan menambah semangat petualangan kita kali ini
tentunya. Pulang dari Giant kami sudah di tunggu Rookie dan salah seorang teman
kantor Aris. Karena Aris masih sibuk dengan temannya maka saya dan Rookie saja
yang belanja logistik selama perjalanan ke Merbabu.
|
Terminal Magelang |
Sebenarnya menurut rencana kami akan berangkat pukul 22.00 Wib tapi
karena jam kami masih termasuk jam Indonesia yang bisa molor akhirnya
kami mulai berangkat pukul 23.00 Wib. Berangkat malam menjadi alternatif karena
bisa lebih menghemat waktu karena dengan naik bis malam kecepatan bis akan
berlipat ganda hehe apalagi kami saat itu naik bis Sumber Slamet (sebelumnya
bernama Sumber Kencono) yang terkenal dengan kecepatan supernya. Sesuai dengan
rencana kami sampai di terminal Giwangan Jogjakarta pukul 06.00. Setelah
sarapan kami istirahat sebentar sambil menunggu teman Aris yang katanya akan
ikut bersama. Tapi karena terlalu lama akhirnya kami berangkat menuju Magelang
terlebih dahulu.
|
Ababil Konvoi |
Ketika
euphoria melihat
gerombolan ABG labil konvoi sepeda tiba-tiba
handphone kesayangan saya berbunyi dan ketika saya melihat siapa
yang menelpon perasaan saya sedikit deg-degan gimana gitu. Di situ tertulis
nama ”ibu” wah wah bisa panjang nih urusan apalagi saat itu hape saya berada di
dalam tas dan tidak tahu kalau ada telfon sebelum itu dan sudah ada 19 kali panggilan tak terjawab.
Akhirnya dengan ketenangan tingkat dewa saya mengangkat telfon tersebut dari
sebrang langsung terdengar suara dari ibu saya pertanyaan pertama yang keluar
adalah “kok gak pulang kan sudah liburan”
saya hanya diam di lanjutkan pertanyaan kedua “sekarang ada di mana” dan
karena saya tidak bisa berbohong apalagi kepada orang tua sendiri dengan agak
agak gimana gitu akhirnya saya menjawab kalau saya berada di Magelang dan
seketika itu juga langsung terdengar ceramahan dari ibu saya hehe (maklum saya
belum sempat pamit ke orang tua kalau mau naik ke Gunung Merbabu dan saya tidak
punya niat untuk memberitahu sih).
|
Toko Kang Udin |
|
Wekas |
Oke karena ini Ibu saya tercinta yang berceramah maka saya sebagai
seorang anak yang berbakti maka saya berkewajiban sepenuhnya untuk mendengarkan dengan seksama sebelum
akhirnya acara berceramah selesai dan telfon di tutup tapi karena saya merasa
bersalah akhirnya saya telfon balik dan meminta izin kepada ibu saya heheh
walaupun telat dan keuntungannya adalah saya tidak akan di suruh pulang karena
saya sudah berada jauh di sini. Masalah sudah selesai dan saya merasa lega
karena restu orang tua sudah di dapat hehe. Sebenarnya sambil telfon saya tidak
benar-benar mengeraskan suara saya karena saya takut saudara Rookie Arnolds
yang sedang tidur terbangun dan mendengarkan percakapan rahasia antara saya dan
ibu saya ini (mengingat dia adalah biang gossip yang hampir tahu semua
kelemahan saya) maka saya harus mengendap-endap menuju tangga dan memastikan
semua berjalan lancar.
Dari Magelang kami menuju Wekas menggunakan bis kecil. Sebelum naik ke
dalam bis saya sempat melihat-lihat tempat terbaik sebelum duduk ahaaa dan
akhirnya mata cerdas saya langsung tertuju di pojokan di mana terdapat seorang
gadis SMP mungkin kelas 3 atau juga sudah SMA yang lumayan cantik berkulit
kuning langsat (mungkin keturunan cina). Terlihat mata sirik anak-anak langsung
tertuju ke arah saya hahah tapi emang gue pikirin apa. Tidak berselang lama
hape kesayangan saya berbunyi dan setelah saya lihat ternyata dari bung Aris
daeng yang memuji kecepatan mata saya dalam mencari peluan =D. Dia sendiri
tidak kebagian tempat duduk dan menjadi kenek gadungan sambil menjaga tas
carrier kami. Si Bashor duduk depan
dekat dengan sopir, Kang Udin berdiri di tengah dan si Rookie entah lah duduk
di mana saya tidak tahu mungkin “nggandol” di belakang ya heheh.
Setelah turun di kaponan dari wekas kami langsung jalan kaki menuju pos
perijnan. Jalan menuju pos perijinan langsung menanjak sekitar 3 Km. Di
perjalanan lagi lagi Bashori membuat “kekonyolan “ atau lebih tepat jika saya
bilang ini adalah sebuah kebodohan ya ketika ada seorang anak (mungkin baru
pulang dari surau) dengan wajah
Innocent
nya dia langsung beradegan ingin menangkap dan menutupi jalan anak tersebut
untung saja anak itu tidak lari ketakutan dan melaporkan ke orang tuanya. Sesampainya
di pos perijinan kami istirahat sebentar dan sholat isya’ terlebih dahulu. Baru
pukul 20.00 Wib kami melanjutkan perjalanan menuju pos puncak.
Artikel Selanjutnya : Merbabu Part II
No comments:
Post a Comment