Friday 3 January 2014

Ranubedali 700 Mdpl, (Surga di puncak Gunung Lamongan Part I)


Jujur saya bingung mau memulai tulisan ini darimana ?? terlalu banyak angan-angan dan kenyataan yang harus saya tuliskan di sini *kok malah terkesan seperti kisah sedih sih ya* haha bukan ini bukan kisah sedih drama queen seperti kebanyakan remaja jaman sekarang, walaupun saya juga termasuk sebagai bagian dari remaja jaman sekarang tapi percayalah masa-masa alay dan galau saya sudah menghilang sejak dia pergi meninggalkan saya *plaakk ini apa sih, udah skip skip*.
Ranubedali
Yang jelas ini masih tentang mereka, iya mereka My HikingPartner,  ini cerita tentang aib mereka lagi kah ?? bukan kali ini saya bukan mau menyebar aib tentang mereka lagi kali ini tentang perjalanan kita ke gunung Lamongan. Kali ini anggota kami bertambah dengan adanya Yogi adek temannya kakak saya. Kalo biasanya meeting point nya di Medaeng City rumah si Aris sekarang beda sekarang meeting point nya di rumah saya yaahh di Ranuyoso kabupaten Lumajang pusat peradaban dunia yang megah dan makmur ini *Si Rookie sama si Giman langsung goyang itik sambil tangannya ngacung-ngacungin jempol tanda setuju*. Oke makasih kawan, you know me so well
Rencananya sih kita berangkat ke mbah citro *pos terakhir sebelum naik ke Lamongan* sore hari saja. Jadi pagi hari sampek siang kita free cuy yaudah sebagai tuan rumah yang baik dan sebagai pemanasan juga sebelum nanjak akhirnya saya mengajak mereka ke Ranubedali dulu lah. Ranubedali terletak 5 menit dari rumah saya kalo naik sepeda motor, 15 menit kalo jalan kaki, kalau anda membutuhkan jasa tour guide bisa hubungi saya, Pengalaman sangat lengkap tariff bisa menyesuaikan  ehhmmm sudah dulu itu tadi hanya sebagian dari promosi aja :D
Sebenarnya ranubedali merupakan bagian dari gunung lemongan sih karena ranubedali merupakan salah satu danau dari segitiga ranu yang berada di lereng gunung lamongan. Yaah mirip-mirip ranukumbolo dan ranupane di lereng gunung semeru gitu lah. Oke perjalanan di mulai beroohhh naik apa ?? ya naik kaki sendiri-sendiri laahhh alias jalan kaki. jalan terjal kami lalui, bukit-bukit kami lewati sungai-sungai kami tebas vroohh *tapi kayaknya gak ada sungai si* hehe. Akhirnya sampai juga kami di kolam peninggalan belanda renang dulu cuy.
 
Eksis Everywhere
Karena kami adalah masih termasuk anak muda jaman sekarang maka kita harus tetep eksis, tetep sadar kamera walaupun bagaimanapun keadaannya bener gak guys *toossh ganteng dlu*. Sambil berenang sambil foto itu pasti dan untuk tugas foto memfoto kali ini kami serahkan pada master Rookie. Kenapa Rookie ?? satu karena dia yang bawa Kamera, dua karena seperti biasa dia yang paling tua dan paling alay *sambil mbayangin Rookie megang kamera sambil berkata Snap, snap, snap kepada saya* hahah Piss, Love, and Gaul vrooh :p
Tunjukkan kekuatanmu guys 

Kebetulan juga sedang ada orang-orang dari Badan Vulkanologi yang sedang meneliti *entah apa yang mereka teliti yang jelas sedang meneliti gunung lah ya namanya juga badan vulkanologi* kenapa menelitinya di Ranubedali ?? yah karena di sini adalah salah satu sumber yang berasal dari gunung Lamongan vroohhh.
Daeng
Anak-anak sempet mencari pekerjaan juga sih Tanya-tanya lowongan ke si ibu dan si ibu dengan senang hati menjelaskan ini itu banyak sekali dan si Giman dengan antusias meminta alamat website yang mungkin bisa di hubungi tapi sepertinya kesempatannya agak sedikit berkurang karena mata nya yang berkacamata hatinya langsung hancur mendengar kenyataan itu seperti hati para wanita yang telah hancur perasaannya menerima kenyataan bahwa mereka telah di PHP-in oleh Giman si manusia dengan tampang paling pas-pasan di UNESA jediaaarr tiba-tiba petir menyambar haha.
Lihat ekspresi si Rookie (baju ijo) konyol banget kan
Renangnya udahan dulu guys sebagai tour guide yang baik saya akan membawa kalian menuju rute selanjutnya, perjalanan selanjutnya adalah ke warung bakso beli semangkok dengan Pentol yang super besarr *Plaaakkk tiba-tiba sandal melayang* oke-oke yang tadi Cuma bercanda selanjutnya kita ke Ranubedali nya,,, naahh yang tadi apa donk, maksud saya yang tadi kan kolamnya sekarang menuju the real Ranubedali. Jalannya terus menurun melewati air terjun kira-kira 8 menit kita sampai di Danau nya.
Fushien ala Goku
Banyak rakit yang berjejer di bawah Giman dengan antusias mengajak kami untuk naik rakit tersebut. Saya dan Rookie cumak saling pandang dan mengirimkan sandi-sandi, kode-kode atau telepati apakah kita harus gila-gilaan pake rakit kayak dahulu kala, tapi saya menolak panas banget guys lagian rakitnya agak jauh males ngambilnya hehe. Giman yang belum pernah nyobak naik rakit sangat bersemangat pake banget sampek2 dia nyobak ngangkat rakit itu sendirian dan karena sangat berat akhirnya dia kembali tanpa hasil haha.
Tetep Ganteng Vroooh haha
Udah lah maen rakit-rakitannya kapan-kapan saja, teruss sekarang ngapain donk ?? oke sekarang saatnya foto-foto alay foto-fot narsis biar tetep eksis. Kali ini si Aris asik jeprat-jepret dengan kamera kebanggaannya. Siapa yang jadi modelnya ?? ya siapa lagi kalo bukan sahabat karibnya yeesss Rookie Arnold siap siaga jadi model dengan gaya-gaya alay mulai alay jaman 90-an sampai alay 2013-an haha. Giman tak mau kalah dengan seteru abadinya jadi dengan gaya sok cool dia mencoba menyaingi si Rookie. Ujung-ujungnya semua orang jadi alay --- Ituuuuu *sambil nunjuk-nujuk gaya Mario Teguh Golden Ways*
Sumber Air Sudekat :D

Si Gimbal eh salah Si Giman
Oke badan sudah mulai lemah,letih lessu akhirnya kita memutuskan pulang, karena prinsip saya pergi dan ulang harus melalui jalan yang berbeda akhirnya saya mengajak mereka melwati jalan sisi yang lain. Sambil mejelaskan ini dan itu ala tour guide professional saya menjelaskan bahwa ini adalah jalan pintas dan lebih cepet kok. Emang jalannya lebih cepet tapi ya itu jalannya lebih nanjak cuy hahaha. Sampai di rumah cuaca agak mendung di sertai gerimis,  semendung hati kita yang mulai galau apakah jadi naik ke Lemongan apa gak ahhh sudahlah takdir yang akan menentukan.



No comments:

Post a Comment

DILEMA QUARTER LIFE CRISIS

di usia mu yang menginjak dua puluh tahunan apalagi yang sudah dua puluh lima tahun  kamu pasti merasakan hal-hal yang serba dilematis, d...