Kegiatan sehari-hari yang
menyebabkan kita terjebak dalam rutinitas yang membosankan kadang membuat tubuh
dan pikiran menjadi sangat lelah. Kita sebagai manusia pasti memiliki batas di
mana tubuh ini sudah mencapai ambang batas yang kita miliki. Hal itu sebenarnya
wajar karena kita hanya manusia biasa yang memiliki keterbatasan. Rutinitas di
kantor, tugas kuliah yang menumpuk dan kegiatan lainnya pastinya akan sangat
menguras energi dan pikiran kita. Maka dari itu kita membutuhkan sesuatu untuk
merefresh kembali tubuh kita. Salah satu cara yang cukup ampuh adalah dengan
cara melakukan hiburan yang bisa menjadikan pikiran dan tenaga kita menjadi
lebih fresh.
Setiap orang memiliki cara
tersendiri untuk menghibur diri mereka dan menjadikan pikiran mereka segar kembali,
tentu hal itu di sesuaikan dengan umur dan selera masing-masing untuk menghibur
pikiran yang sedang penat. Banyak orang yang bisa melepas penat mereka hanya
dengan jalan-jalan di mall saja, berkumpul bersama keluarga atau mendaki
gunung. Semua mempunyai cara mereka sendiri dan itu juga tergantung dengan dana
yang mereka miliki. Zaman sekarang dengan perkembangan teknologi dan komunikasi
yang semakin canggih juga turut mempengaruhi selera masyarakat dalam menentukan
hiburan yang mereka inginkan
Walaupun begitu masih banyak orang
atau masyarakat yang masih mempertahakan hiburan dengan cara-cara yang lama.
Masyarakat yang mempertahankan budaya dan adat istiadat sebagai cara mereka
menghibur diri biasanya mereka yang masih tinggal di pedesaan dan masih mempertahankan
tradisi dari nenek moyang dan leluhur mereka. Sebagai contoh masih banyak yang
menggandrungi pementasan pewayangan , ketoprak dan beragam jenis pentas seni
lainnya. Selain tidak perlu mengeluarkan banyak uang hiburan jenis ini juga
mempererat tali persaudaraan antara mereka yang memiliki hobi dan ketertarikan
yang sama pada budaya peninggalan leluhur mereka.
Meskipun
sudah berkembang ragam wahana wisata seperti jatim park, Wisata bahari Lamongan
dan yang lainnya tapi masih ada satu lagi hiburan yang masih banyak di minati
masyarakat. Hiburan tersebut adalah pasar malam meskipun terkesan jaman dulu
tapi toh nyatanya masih bannyak orang yang meminati tontonan ini. Sewaktu kita
masih kecil dulu pasti pernah di ajak oleh orang tua atau teman-teman untuk
sekedar melihat dan mencoba berbagai wahana yang ada si pasar malam. Mulai dari
tong setan yang menguji adrenalin kita, komedi putar,kincir raksasa dan kereta
api mini yang mempunyai rute mengelilingi lapangan tempat pasar malam di gelar.
Ada juga rumah hantu yang sangat sederhanya dan terkesan lucu semua tersaji di
sana dan dengan harga murah meriah dan terjangkau bagi kalangan bawah tentunya.
Selain
berbagai wahana yang di sajikan tersebut sesuai dengan namanya pasar malam yang
berarti pasar pada malam hari di tempat ini juga terdapat banyak penjual
makanan ringan hingga makanan yang siap mengatasi perut yang sudah keroncongan
sehabis melihat dan mencoba wahana yang ada. Ada juga yang menjual kaos-kaos
hingga peralatan rumah tangga semuanya tersedia dalam satu tempat. Sebuah
pertunjukan yang murah meriah sebuah tontonan “wong cilik” yang bisa menjadi pelepas penat kala rutinitas
menghadang.
Kehadiran
pasar malam yang tidak menentu dan tidak rutin menjadikannya semakin di
tunggu-tunggu oleh masyarakat pedesaan. Seperti yang terjadi di akhir pekan
lalu ketika saya pulang ke kampung halaman saya di kecamatan Ranuyoso Kabupaten
Lumajang sebuah pasar malam yang di selenggarakan oleh rombongan dari taman hiburan Sukaria di lapangan Ranuyoso. Meskipun
terkesan sudah ketinggalan jaman tapi nyatanya pasar malam belum lah kehilangan
pesonanya. Hal ini bisa dil lihat dengan banyaknya penonton yang membeludak
memenuhi lapangan ranuyoso. Anak-anak, dewasa maupun orang tua hadir tumpah
ruah meramaikan acara tersebut.
Walaupun tidak se ramai seperti masa
jayanya antara tahun 80-an sampai tahun 90-an ketika televisi belum menjamur
seperti sekarang tapi masih terlihat pasar malam masih menjadi idola yang
dinanti-nantikan oleh masyarakat pedesaan. Tidak terlihat sedikit pun
penyesalan mereka walaupun harus melintasi medan yang becek karena guyuran
hujan pada siang sebelumnya. Semuanya begitu ceria masyarakat bahagia, begitu
juga dengan rombongan dari penyedia hiburan juga bergembira karena mereka tahu
akan banyak rupiah yang akan mereka hasilkan malam ini. Rutinitas yang membosankan memang
kadang-kadang menjadikan rasa penat yang menjadi dan bila hal itu di biarkan
berlarut-larut maka gairah bekerja maupun kuliah tentu akan hilang. Bagi masyarakat
bawah inilah waktu yang tepat untuk menyegarkan pikiran dan menikmati hiburan
yang murah meriah
No comments:
Post a Comment