Rute bebatuan dan langsung
menanjak menyambut kita kali ini. Sumpah
gak enak banget sih rute kayak gini rute nya sih bisa di bilang mirip kayak di
gunung lawu but it’s the challenge
bro. sempat istirahat di sebuah pondokan kecil entah itu di sebut pos apa gak
whatever lah yah yang penting bisa ngadem bentar. Karena kita anak metal dan
anti mati gaya perjalanan kami pun tak pernah sepi dari lawakan dan guyonan dan
actor nya siapa lagi kalo bukan si Roki dan si Giman dua actor baru broohh. Ya
aktornya memang si giman dan si roki kali ini tapi yang menjadi artis atau
pusat perhatian kali ini bukan mereka berdua bukan pula aris apalagi saya.
Yeeess pusat perhatiannya kali ini adalah Achmad Samsul Huda atau yang lebih
akrab di panggil bang Sams. Semua tingkah lakunya tak lepas dari pantauan si
pembawa infotemen kita Rookie dan Giman. Mulai dari penampilan bang sams yang
terus pake jaket ya emang aneh sih siang-siang ketika matahari sedang
terik-teriknya dia malah pake jaket sambil jalan pula gak kebayang deh panasnya
gimana tapi mungkin buat bang sams penampilan numero uno bung oke lah gue suka gaya looh bro tapi apa yan gak
kepanasana apa ?? tapi emang kenyataanya sih gak ngarush sih ya sama bang sams.
dan yang sedikit menyebalkan adalah semua anggota tim di panggil dengan
panggilan Mas contoh “Mas Roki, Mas Aris, Mas Giman” sedangkan gue tetep aja di
panggil kayak biasa gak pake mas. Tapi yah gak papa deh malah saya pengen
muntah kalo bang sams manggil2 mas gitu deh yah haha secara saya udah kenal dia
sejak pertama masuk kelas SMA.
Perjalanan kali ini tergolong lancar
sih ritme jalan kami juga sangat bagus, berhenti hanya kalo udah capek semua
atau kalo Giman lagi memenuhi panggilan alamnya yang mengharuskan dia membawa parang,
tisu kering, tisu basah dan sedikit air untuk selanjutnya mencari tempat yang
strategis untuk memenuhi kebutuhan biologis nya eeeiittss jangan pikiran jorok
yah hahah tafsirkan sediri aja deh tulisan di atas haha Sorry beroohh :D. sempat
bertemu pendaki dari Jakarta yang di tinggal temannya yang anak Sidoarjo dan
tanpa sebab yang jelas jadi dia akhirnya melanjutkan perjalanan menuju puncak
seorang diri (pukpuk deh buat mu bang) walaupun sempat menawarkan bareng kita2
aja dan dia menolak secara halus,, saya sih curiga kalo dia tau kalo muncak
bareng kita bakal gokil, gila memalukan dia dan keluarga nya haha dan
sepertinya dia tidak siap mental buat itu semua haha.
pos pondokan |
Kira-kira pukul setengah 3 kami sampai
di pondokan. Pondokan adalah tempat para penambang belerang membuat pondok dan
tempat mengumpulkan belerang yang mereka tambang. Di sini juga terdapat sumber
mata air dan musholla jadi sekalian ngambil air sekalian sholat dlu. Urusan air
selesai kita lanjut jalan menuju lembah Kijang. Jarak antara pondokan dan
lembah kijang tidak terlalu jauh. Sampai di sini kami mulai bingung antara
langsung menuju puncak dan camp di sana atau camp di slembah kijang. Setelah
diskusi akhirnya kami sepakat buat camp di lembah kijang karena di sini juga ada
mata air jadi sangat nyaman buat camp selain itu hari sudah semakin petang dan
kami belum melewati alas lali jiwo yang konon kabarnya jika kita melewati hutan
ini ketika maghrib menjelang maka jiwa-jiwa yang melewatinya akan terasa hilang
kesadaran dan tersesat entah kemana. Jadi sangat tidak di sarankan melalui
hutan tersebut ketika maghrib tiba.
Lembah
Kijang 19.00 Wib
Atas prakarsa bung Aris daeng setelah
selesai dengan urusan masak-memasak kami menyalakan api unggun, membuat kopi,
siapkan Mild masing-masing dan duduk dengan posisi terbaik jadi lah malam
keakraban, malam sesi curhat atau apalah namanya. Pemateri pertama kita kali
ini adalah yak kita panggil saudara Luqman Giman …. isinya yaitu
tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttt sensor semua karena hanya untuk
kalangan terbatas hehe kalo mau tau isinya langsung aja sms ke orang nya okeee
:D . selanjutnya adalah bang Sams materi yang dia berikan adalah curhatan dia
sejak pertama bertemu sampai bisa menjalin kisah cinta abadi untuk selamanya
dengan pacarnya sekarang so sweet banget deh ya, karena materinya tentang
cinta2an jadi saya absen gak memberi kuliah dulu guys hehe. Setelah malam
keakraban selesai api unggun padam saatnya para arjuna ini kembali ke
peraduannya guys besok summit attack
ke puncak
Lembah Kijang |
Pukul 4 pagi ayam berkokok, bau harum
masakan ibu tercium sedaap sekali dan plaaakkk ternyata hanya mimpi, suara
alarm handphone berbunyi, dan percakapan pertama yang kami lakukan adalah
tentang Babi Hutan yang “mengambil kopi kami” buseeett dah ternyata babi hutan
juga suka ngopi. Saya sih gak tau persis adanya babi hutan tapi menurut bang
sams dan rookie babi hutan tersebut datang dan nyeruduk2 samping tenda gitu
berhubung saya tidurnya di tengah jadi gak tau dan gak mau tau yang penting
tidur saya nyenyak whatever lah yaauu
heheh. Sisa Kopi yang tadi malem yang
tidak sempat kami pakai kami tinggalkan
sudah robek dan di bawa kabur oleh tu babi hutan dan untung nya sih logistic
primer kami udah masuk tenda semua.
Pukul setengah 5 kami summit attack ke puncak
kami hanya membawa beberapa perbekalan secukupnya saja dan sisanya kami
tinggalkan di tenda. Jarak meuju puncak kira2 3 atau 3 setengah jam lah begitu
menurut bung giman. Tapi rasanya kok jauh banget sih ya . berjalan melewati
ereng-ereng dan mlipir-mlipir untuk sampai puncak terbukti adalah metode yang
paling ampuh untuk mencapai puncak. Separuh perjalanan ternyata perut kita
sudah meraung-raung minta di isi. Berhubung gak bawa kompor dan nesting yang
kami tinggalkan di tenda akhirnya makanan kecil adalah jalan keluar yang paling
pas. Sambil istirahat, “Ngudud mild” di temani lagu yang lagi hits kali ini
djarum cokelat yang mengalun indah dari mulut abang fadli “padi” sambil
menikmati pemandangan gunung welirang dan gunung penanggungan di depan aaahhhh
indahnya hidup
Perbatasan Malang-Pasuruan di puncak Arjuno cuy |
Halangan dan rintangan menuju puncak
itu biasa sih ya seperti keberet ranting pohon sampek berdarah-darah aarrgghhhh
tapi saya percaya luka adalah tanda kejantanan seorang lelaki eeaaakk sok
banget sih haha. Angina yang kencang hampir menerbangkan tubuh kecil saya *yang
ini agak di dramatisir* tapi serius anginnya sangat kenceng cuy. 100 meter
menjelang puncak kami bertemu pendaki dari malang yang lewat jalur lawing dan
camp di sana dan mereka bercerita bahwa malam tadi anginnya sampek merobohkan
tenda mereka waaauuuu keren guys haha sorry bang. Satu yang bisa saya simpulkan
bahwa camp di lembah kijang tadi adalah keputusan yang tepat :D
Puncak Arjuno |
Setengah 10 kami sudah sampai puncak
semua dan subhanallah indah nya pemandangan menghampar luas di hadapan asiiikk
banget cuy :D . Sekarang adalah saatnya mencari posisi yang pas buat foto haha
narsis mode on jeehhhh. Menggapai puncak arjuno telah selesai foto2 pun telah
kelar saat nya kita turun broohhh udah adem banget di puncak. Giman, Rookie dan
saya memimpin di depan sedangkan bang sams da naris agak di belakang awalnya
perjalanan begitu lancar mengikuti jalan setapak yang ada, rencana istirahat
sebentar di batu besar yang kami lewati tadi. Tapi semakin lama jalan kok
semakin curam, tidak ada tanda2 jejak2 kaki yang pernah melewati jalan ini.
Oohh men kami sadar kalo kami tersesat. Saya dengan kondisi kaki yang habis
keberet kayu, manggul carrier sendirian dan sandal yang udah jebool pula di
tinggal di belakang sendiri. Saya sempat melihat wajah giman yang agak panik
sedangkan si rookie terus menerus mendesak dan menyalahkan giman yang ada di
posisi depan sendiri dan menurut si rookie dialah yang paling bertanggung jawab
atas hal ini. Sumpah ya kalo pas lagi nulis blog gini udah bisa senyum2 sendiri
inget kejadian itu tapi percaya deh pas kejadiaan itu hati dongkol sedongkol2
nya hahah udah jatu2 kena tanaman2 gak jelas yang nempel semua di badan pake
acara nyasar segala. Tapi untung masih ada si aris dan samsul yang udah teriak2
sekenceng2 nya. Ampun dehh jalannya udah kaki pegel semua harus nanjak dan
gulung2 lagi haha.
Palaga In Arjuno |
Arjuno Mencari Cinta |
Kembali ke jalan yang lurus akhirnya
kami tiba di lembah kijang dan segera masak dan packing tenda kami. Setelah
istirahat pukul setengah 4 kami langsung melanjutkan perjalanan turun. Sampai
kokopan sekitar pukul 7 malam istirahat dan menjinakkan perut yang sudah mulai
keroncongan adalah hal wajib. Seltelah selesai seperti biasa kami leyeh2
sebentar, walaupun kami semua sedang santai tapi tidak dengan aris dia terlihat
sibuk mengumpulkan sampah2 kecil untuk di bakar ya udah sih emang hobinya dia
gitu hehe. Tak lama dia dengan gembiranya kembali kepada kami dan membawa
sebungkus rokok kretek (isinya sih kalo gak salah tinggal 2). Saya lihat
sekilah bungkusnya udah mulai agak luntur dan iiihhhh gak tertarik banget deh
lagian mild gue masih ada. Beda saya beda lagi donk dengan giman dengan
semangat dia langsung menawarkan diri untuk mencoba nya “sng penting ngukus cuy koyok sepur”
haha slogan baru jeehh di gunung apa sih yang gak buat dia. Iseng2 saya
Tanya pada aris “nemu ndk endi iku ris
rokok,e” dan dengan enteng dia menjawab “Iku nemu ndk nisor,e wit” dan entah siapa dulu yang memulai
provokasi bahwa rokok tersebut adalah rokok sesajen dan secara reflex si Giman
langsung membuang rokok nya hahah ya tapi setidaknya dia lah satu2nya teman
saya yang berani nyedot rokok yang di “duga” sajen siipp broo lanjutken setelah
itu ujung2nya pun cerita horror udah aahh jalan dulu aja ntar aja cerita nya. And finally sekitar setengah 11 kami
sampai di pos perkampungan warga setelah menyempatkan ngopi dan melakukan
ritual totalan mburi akhirnya kami pulang ke kos masing-masing dan selamat
menikmati njarem2 di sekujur tubuh anda gaeesss sampai jumpa di petualangan selanjutnya
:D
Artikel Terkait : Mendaki gunung arjuno via tretes Part I
wkwkwk.. podo - podo cerito arjuna marene mas..
ReplyDeleteSilahkan kunjungi http://www.pendakian-tretes.bl.ee untuk informasi seputar pendakian G. Arjuno & G. Welirang
ReplyDelete