Bukannya saya terinspirasi berat oleh lagu iwak peyek sego jagung
yang belakangan ini berdedar tapi saya memang suka berat sama nasi jagung =).
Itu bisa di maklumi karena dahulu saya sempat di asuh oleh orang madura (saya
harus berterima kasih dengan mereka semoga amal-amalnya di terima di sisinya
amin). Karena kesibukan orang tua saya sebagai seorang pengabdi pada Negara
jadi saya harus di asuh oleh orang yang saya menyebutya “mak jono”. Saya di
asuh pada pagi hari rampai siang hari ketika orang tua saya sudah pulang dari
mengajar di sekolah dasar.
Karena kedekatan dengan mereka yang secara tidak langsung sejak
masih kecil saya sering makan nasi jagung. Karena sudah banyak di ketahui kalau
nasi jagung dahulu adalah makanan pokok orang madura. Hal itu terus terbawa
sampai saya kuliah di kota bunga kota Malang .
Berawal dari teman saya yang secara kebetulan sempat membeli nasi jagung di
daerah Klaseman dekat kontrakan kali. Sejak saat itu saya sangat tertarik untuk
dapat mengetahui tempat jualan orang tersebut secara langsung
Setelah menginterogasi teman saya tersebut akhirnya keesokan harinya
saya bertekat mencari sendiri tempat tersebut. Setelah sempat nyasar-nyasar
akhirnya saya putuskan bertanya kepada orang-orang di sekitar (daripada malu
bertanya sesat di jalan heheh).Akhirnya pengorbanan saya terbayar lunas setelah
saya bisa menemukan toko kecil yang menjual produk unggulan nasi jagung
tersebut.
Jangan salah dengan tampilan produk yang sepertinya tidak menjajikan
ini karena pada kenyataanya saya harus mengantri tiga puluh sampai empat puluh lima menit setiap pagi.
Bayang kan saya yang biasanya habis sholah
subuh pukul setengah lima
molor lagi sampai sepuluh menit menjelang kuliah di mulai sampai menyempatkan
diri dan merelakan waktu tidur pagi saya terpotong hanya untuk bisa menikmati
makanan lezat tersebut. Karena bisa di pastikan setelah lewat pukul sepuluh
pagi maka nasi jagung tersebut akan ludes. Padahal ibu penjual nasi jagung
tersebut buka mulai pukul setengah enam bahkan kadang-kadang pukul enam pagi.
Harganya yang hanya empat ribu rupiah per bungkus yang sangat
terjangkau oleh ukuran kantong mahasiswa dan para backpacker yang kantongnya
tidak tebal-tebal amat kita sudah bisa mendapatkan nasi jagung hangat dengan tempe mendol beberapa
buah dadar jagung, dua buah ikan asin, sayuran yang segar dan tentunya sambal
yang sangat mak nyussss. Dan bisa di pastikan kelak setelah saya lulus dan
bekerja salah satu hal yang sangat saya rindukan adalah sebungkus nasi jagung
hangat tersebut. Pada akhirnya adalah saya harus pergi mengantri dulu sebungkus
nasi jagung untuk sarapan pagi. ^_^
No comments:
Post a Comment