`Setelah dari Tugu Pahlawan kami
bingung mau melanjutkan ke makam tua
peneleh dulu atau langsung ke Monumen Kapal Selam. Setelah melalui rapat
internal antara saya, aris dan rookie yang cukup berbelit-belit saling lempar
argumentasi dan pendapat masing-masing (bagian ini agak di dramatisir sih
heheeh) akhirnya kami memutuskan untuk
menyambagi makam tua penele terlebih dahulu. Makam tua peneleh adalah
salah satu kawasan asli kota Surabaya. Peneleh berasal dari kata “pilihan” .
merupakan sebuah komplek pemakaman yang di bangun tahun 1814 dan menempati
areal seluas 4,5 hektar. Di sini banyak
di makam-makam petinggi-petinggi VOC dan jenderal-jenderal atau makam arsitek jembatan porong.
Sebenarnya saya tidak begitu
peduli siapa saja yang di makamkan di sini. Yang membuat saya sedikit agak
risih adalah ketika lahan yang memiliki nilai sejarah yang bisa di katakana
tinggi ini tidak di rawat sama sekali. Bayangkan jika makam tua ini di rawat
mungkin akan menjadi destinasi wisata yang menarik dan wajib di kunjungi bagi
turis yang mampir ke Surabaya ya di jadikan semacam kota tua lah. Untuk ongkos
masuk sebenarnya gratis tapi kita hanya memberi seikhlasnya kepada nenek yang
menjaga (atau lebih tepatnya tinggal) di sini.
Setelah urusan foto-foto dan
dokumentasi selesai langsung lanjut ke Monumen kapal selam atau biasa di
singkat menjadi monkasel. Yang menarik dari sini tentu kapal selam nya donk
hehe masud saya kapal selam di sini bukan hanya replica saja tapi beneran kapal
selam asli. Monkasel sendiri merupakan
sebuah monument kapal selam terbesar di asia dan berada di tepi sungai kali
mas. Yang di pajang di sini adalah kapal
selam Pasoepati dengan no lambung 410, termasuk tipe SS Whiskey Class,
dibuat di Vladi Wostok Rusia pada tahun 1952. Kapal Selam ini berpartisipasi di
Angkatan Laut sejak tanggal 29 Januari 1962.
selesai melihat dokumentasi
tentang kapal selam pasopati dan tentang TNI AL kami menuju pusat perbelanjaan
(saya lupa namanya) heheh yang jelas di sana kami buk’an mau belanja tapi
tujuan utamanya adalah memberikan perawatan kepada handphone kesayangan bung
Rookie yang sedang sekarat. Tujuan kedua mungkin sekalian cuci mata ya =).
Karena ternyata harus menunggu sampai jam 6 sore maka kami memutuskan untuk
berjalan-jalan dulu saja.
Urusan handphone selesai
selanjutnya kita bingung mau kemana lagi ini. Saya pikir sejenak siapa saja
teman saya yang ada di kota Surabaya dan akhirnya saya Sms Andina teman saya
saat SMA dulu (sebenarnya bukan teman satu SMA sih) lebih tepatnya teman main
saat SMA. Dia pun setuju dan kami janjian bertemu di skate park. Karena kami datang lebih dulu kami bingung mau
ngapain?? Sedangkan si Aris udah siap dengan SLR nya jadilah saya dan Rookie
berdua mendengarkan lagu sewu kuto by didi kempot sambil melihat lampu-lampu
kota dan sepertinya Rookie sangat menghayati lagu ini (maklum dia belum bisa move on). Karena saya sudah bisa move on
dan saya sudah bosan maka saya mencari acara lain. Dengan gaya seperti atlit
parkour saya mulai beraksi di lintasan skate board (mumpung masih sepi kan)
hhehe. Tanpa di duga dan tanpa di sangka Rookie juga mengikuti dengan gaya yang
lebih ekstrim yaitu melompat dengan gaya gangnam
style (maaf Rok).
Tanpa kami sadari ternyata
tingkah laku kami di lihat oleh segerombolan anak daerah situ. Mereka lalu
datang menghampiri kami dan berkata “mas
ajarono awakdewe parkour” (mereka masih berusia sekitar 10 tahunan heheh) .
Lho padahal gaya kami kan gaya tawuran wah sepertinya saya harus menjelaskan
kesalahan ini. Begini kawan kami bukan atlit parkour dan saya tidak bisa sama
sekali parkour gaya yang tadi pun itu Cuma “kengawuran”
kami saja.
Sekitar pukul tujuh andin datang
bersama temannya bernama mbak Devi. Seperti biasa Rookie dan Aris agak jual
mahal dan jaim gitu deh tapi ujung-ujung nya tetep aja malu-malu.in hahah sorry
guys. Karena bertemu teman lama saya sedikit nostalgia dan berbagi cerita
dengan para teman backpacker agak narsis ini hehe. Selain saebagai backpacker
mungkin kami juga membentuk gerombolan pemuda yang belum bisa move on kecuali
saya tentu nya karena saya sudah melewati masa-masa move on dengan baik
#uhuk-ukuk. Setelah ngobrol panjang lebar kali tinggi akhirnya kami pun pulang.
yang terlihat sangat resah siapa lagi kalau bukan Rookie dengan alasan kerja
atau mungkin karena sudah kangen dengan dengan Kyko nya entah lah bukan urusan
saya juga hehe. Big Thanks guys atas sambutan kalian di kota pahlawan next time
backpackeran bareng lagi ya =) salam ransel
No comments:
Post a Comment