kali ini saya tidak akan bercerita tentang perjalanan atau cerita petualangan
dulu, tapi sekarang saya mau membahas tentang salah satu aspek penting dalam
menjalani kehidupan terutama bagi anak kos yap saya akan membahas tentang makanan
=). Malam itu sekitar pukul setengah Sembilan lebih yah hampir jam Sembilan
malam lah tiba-tiba saja saya sangat “ngidam”
tahu telur. Sebenarnya sih saya sudah mencoba hampir semua penjual tahu telur
di sekitar kos-kosan saya mulai dari yang dari berbentuk rumah makan sampai
gerobak biasa. Tapi mungkin saya rasa tahu telur cak nur lah yang menjadi
juaranya (masalah selera sih bisa beda ya).
Cak nur sendiri mangkal di sekitar kos-kosan saya sih kalau menurut
jadwal jam setengah Sembilan seharusnya sudah stand by di dekat patung singa. Tapi setelah saya sambangi kok
belum nongol juga akhirnya saya mengulur waktu sambil mengambil laundry,an teman saya dulu dengan
harapan sekembalinya mengambil cucian cak nur sudah datang dan sudah siap di
sekitar patung singa. Tapi setelah saya mengambil cucian ternyata cak nur belum
juga datang wah saya sempat berpikir kalau cak nur tidak datang tapi gimana nih
sudah pengen banget tahu telur nya.
Oke lah kami kembali dulu ke kosan sambil menaruh cucian dan istirahat
dulu dan ngobrol dulu sambil menunggu cak nur kalau-kalau saja sudah datang.
Teman saya sih bilang kalau cak nur belum stand
by di patung singa berarti dia masih jualan di Jl.MT.Haryono sekitar betek
sana tapi itu kan lumayan jauh masak iya mau di samperin ke sana. Akhirnya
dengan berat hati saya mau beli nasi goreng saja lah. Tapi sebelum itu saya
mengajak Evan untuk lewat jalan yang gak biasanya dengan harapan bisa ketemu
cak nur (masih berharap). Sekali lagi saya lihat ke arah patung singa tapi
tetap saja nihil dia belum datang.
Pergi ke tempat jualan nasi goreng aja deh tapi ketika melewati sebuah
gang dari kejauhan saya sempat melihat sebuah gerobak tahu telur dan rasanya tidak asing bagi saya
wahhh ternyata cak nur masih jualan di gang sebelah yang agak jauh dari kosan
saya dengan cepat saya langsung menghampirinya =). Akhirnya ketemu juga nih
setelah pesan dan menunggu tahu telur saya menyempatkan menginterogasi penjual
tahu telur andalan anak kosan daerah ambarawa ini. Saya sempat tanya kenapa dia
belum juga nongol di patung singa padahal ini kan sudah jam 9 ehh ternyata dia
belum tahu kalau ini sudah jam 9 malam.
Yang membedakan tahu telur cak nur dengan tahu telur yang lain mungkin
bumbunya ya tapi selain itu kalau penjual yang lain selalu menggunakan tahu
yang mentah lalu di campur dengan telur tapi tidak dengan tahu telur cak nur
sebelum meracik antara tahu dan telurnya dia dia menggoreng terlebih dahulu
tahu nya menjadikan cita rasa nya berbeda daripada penjual tahu telur yang
lain.
Hari itu sempat hujan sedikit dan saya sempat bertanya gimana nih kalau
hujan gak pulang aja dan dengan enteng
dia menjawab lha kalau pulang keluarga saya makan apa wuiikk jleebb bener juga sih. Oh iya dia juga
bercerita kalau hari minggu dia tidak jualan karena hari khusus bersama dengan
keluarganya waahh benar-benar sosok orang yang memprioritaskan keluarganya ya
harus nya menjadi panutan penjual tahu telur yang lain nih cak Nur =)
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete