Thursday 29 September 2016

Sebuah Kampus Humanis


Sudah setahun lebih hampir satu tahun tujuh bulan ini saya menanggalkan status sebagai makhluk paling merdeka, iyaa status sebagai mahasiswa kini berganti dengan status sebagai pegawai, buruh, pekerja atau apalah namanya. saat ini saya masih betah jadi "pekerja partikelir" di sebuah penerbit buku walaupun juga masih suka selingkuh dengan mencari2 pekerjaan yang lain haha. Kali ini saya gak cerita tentang jalan-jalan, saya cerita tentang kerjaan. Bukan murni kerjaan sih Cuma salah satu pengalaman yang cukup unik dan yang mau saya ceritakan adalah tentang universitas negeri jember.
Universitas Negeri Jember sebuah kampus terbesar di bagian timur provinsi jawa timur ingat ya di bagian timur eheem, kampus yang kalo di singkat menjadi UNJEM gak enak banget kan  “lalu di timpuki teman2 saya yang kuliah sana” oke oke saya revisi kampus yang lebih senang di singkat menjadi Unej tersebut juga mempunyai fakultas kedokteran dan kedokteran gigi, jadi yaa saya harus visit kesana juga. Dulu sih waktu masih baru lulus SMA buanyak banget rayuan agar kuliah kesana *terima kasih pada Fauzan yang telah khusus ke rumah saya dan merayu untuk kuliah sana* tapi ya namanya belum jodoh sihh jadi yaa bukan Unjem eehh Unej pilihan saya haha.
Ngomong ngomong tentang Unej saya sangat terkesan dengan kampus yang satu ini, bayangkan dari berapa banyak kampus yang telah saya kunjungi di jawa timur ini saya khusukan menulis tentang Unej bahkan kampus saya sendiri pun gak pernah saya kasih perhatian sebesar ini #uhuuukk. Bagi saya Unej adalah sebuah kampus penuh dengan sisi sisi Humanis, sisi sisi kemanusiaan yang beradab kenapa ?? buanyaakk hal yang menjadikan Unej menjadi kampus yang paling humanis menurut saya, pertama-tama kuliah di Unej masih di penuhi pohon-pohon rindang, pohon trembesi di sini masih banyak dan gede-gede bandingkan dengan kampus lain di surabaya atau malang, masih banyak juga sih yg gede2 tapi bangunannya doank.
kedua kalian gak bakalan menemukan perkampungan di tengah-tengah kampus kecuali di Unej, iyaak kalo kalian pernah ke kampus Unej dan lihat ada rumah-rumah yang di sekitarnya ada emak-emak nyuci-nyuci cantieekk itu bukan perumahan dosen, percayalah itu rumah warga, bagaimana bisa ada rumah-rumah warga di tengah kampus ? ya itu lah salah satu rahasia ilahi dan sisi lain dari kampus Unej. Selain perkampungan ada juga yang nambal ban sama jualan bensin di dalam kampus, inget ya di dalam kampus bukan di luar kampus, jadi kalian yang tiba-tiba kehabisan bensin sama ban bocor gak usah bingung-bingung lagi keluar kampus cukup jalan kaki bentar aja dan masalah selesai.
Selanjutnya karena pekerjaan saya mengharuskan harus bersentuhan dengan banyak fakultas kedokteran dan salah satu universitas yang mempunyai fakultas kedokteran ya Unej ini. Tau kan gimana glamournya fakultas kedokteran. Setahun lebih berkutat dengan pekerjaan ini dan harus berkeliling ke berbagai kampus kedokteran sudah cukup bagi saya untuk  bisa melihat karakteristik mahasiswa yang kuliah di fakultas bergengsi ini. Yaaap hampir di semua fakultas kedokteran di Jawa Timur mahasiswanya “gaul-gaul” yaa gak mengeneralisasi sih Cuma kebanyakan sih gitu, apalagi di Surabaya. Sedangkan mahasiswa kedokteran di unej lebih membumi, sederhana selayaknya mahasiswa mahasiswa lain, tapi enak di pandang apalagi di jadiin calon jodoh #eehhh hahaha.
Poin di atas hanya pembuka cerita saja, yang menjadikan unej sebagai kampus paling juara adalah adanya sapi dan kambing yang dengan suantainya mencari nafkah dan makan di sekitar fakultas kedokteran, lhaa ini kalo tiba-tiba sapinya masuk kelas opo yo di itung sebagai mahasiswa bahhaha, atau hal yang lebih sedikit ekstrim gimana kalo ada segelintir oknum mahasiswa sana gelap mata dan nyolong kambing buat di jadiin sate. Semua kampus pasti memiliki cerita unik tersendiri dan seperti patung triumviraat yang berdiri gagah di depan gerbang unej, kebesaran kampus unej sebagai kampus terbaik di bagian timur jawa timur masih terjaga hingga kini, asal gak tiba-tiba di seruduk sapi aja ya patungnya ya eehhh ahhaha.
Salam 



DILEMA QUARTER LIFE CRISIS

di usia mu yang menginjak dua puluh tahunan apalagi yang sudah dua puluh lima tahun  kamu pasti merasakan hal-hal yang serba dilematis, d...