Thursday 16 August 2012

Pemandian Air Panas Cangar Cara Cepat Menghilangkan Stres Karena Tugas Mr. G


6 april 2011 tepat nya hari Rabu kami para mahasiswa  Off GG Manajemen 2010 Universitas Negeri Malang dengan gontai dan tampak tidak semangat (setidak nya itu yang saya lihat di wajah-wajah teman-teman saya). Memang semester dua memberikan tantangan tersendiri buat kami. Tugas yang sangat menumpuk dan dosen yang sangat tidak bersahabat terus menghantui kami walaupun ada juga dosen yang baik. Siang itu setelah mata kuliah pertama usai kami mulai bersiap mengikuti mata kuliah selanjutnya. Kewarganegaraan sudah menanti tapi tiba-tiba beredar desas desus jika dosen kami tidak datang dan seperti mahasiswa pada umumnya kami pun tampak semangat. Entah siapa yang memulai  kawan kami mulai berceletuk “ayo rek nang cangar timbang bosen ndk kene” (ayo ke cangar aja daripada bosen di sini). Teman kami yang lain “ayo bahno wes dosen,e gak kiro teko, wes telat 10 menit iki mbekne teko kok telat-telat” (ayo biaran wes dosennya juga tidak mungkin datang sudah telat sepuluh menit ini salah siapa datang kok terlambat. Padahal belum tentu juga dosennya tidak datang. 

Setelah musyawarah dan  debat kecil akhirnya kami memutuskan untuk berangkat bersama-sama ke cangar kalaupun dosennya datang itu urusan belakangan heheh. Walaupun terjadi sedikit “kembuletan” khas anak muda tapi kami tetap berangkat. Karena terjadi sedikit miss communication ada teman saya yang berangkat dahulu dan akhirnya mereka menunggu di depan kampus universitas Muhammadiyah. Perjalanan memakan waktu satu jam.

Cangar sendiri adalah nama dusun sekaligus pemandian air panas yang terletak di Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa timur. Cangar terletak di dalam kawasan Taman Hutan Rakyat R. Soerjo dan banyak ditemukan gua yang di bangun pada masa pendudukan Jepang di sekitar sumber mata air panas. Cangar juga menjadi jalur alternative untuk menuju Mojokerto melalui Pacet ( id.m.Wikipedia.Org/wiki/cangar)

Perjalanan dari Malang awalanya matahari menyengat begitu panas. Tetapi setelah memasuki kota Batu matahari mulai berganti awan yang mendung dan sedikit sebelum memasuki pelataran pemandian air panas tiba-tiba hujan turun mengguyur. Kami sempat berhenti sejenak tapi karena jarak yang sudah sangat dekat akhirnya kami pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.selanjutnya setelah memarkir sepeda motor kami membeli tiket masuk yang harga nya tidak lebih mahal daripada karcis tiket parkir sepeda motor kami.



Perjalanan selanjutnya di lanjutkan dengan jalan kaki menuju kolam-kolam yang berisi air panas. Suasana sejuk dan pemandangan alam yang sangat indah menyebabkan kami semakin bersemangat untuk berenang dan menghangatkan diri. Terdapat beberapa kolam yang berisi air panas level pertama berisi air hangat untuk pertama-tama sebaiknya kita berendam di sini dahulu sebagai adaptasi sebelum melanjutkan ke kolam selanjutnya.

Oke next puas berenag di kolam yang hangat kami melanjutkan ke kolam yang panas. Pertama mencoba berendam saya tidak kuat. Agak lama mencoba dan akhirnya saya terbiasa dengan keadaan. Tugas-tugas dari Ekonomi Pembangunan yang di ajar oleh Mr. G yang selama berbulan-bulan menjadi momok yang menakutkan seakan ikut hilang bersama kehangatan dan kebersamaan keluarga Off G. Tidak lupa kami membeli beberapa botol badek. Badek sendiri adalah fermentasi ketan  hitam. Setelah meminum badek badan terasa hangat dan itu adalah minuman khas di sini. 

Rupannya berjam-jam berenang di air panas membuat kami lapar juga. Sepiring tahu petis rupanya sudah tersedia untuk kami santap. Bingung mau apa lagi dan pilihan selanjutnya adalah???? berfoto ria =). Dengan berbagai pose dan pemandangan kami pilih untuk mengabadikan momen ini. Ketika semuanya telah kehabisan pose terbaiknya maka pilihan selanjutnya adalah Pulang. Hari sudah mulia petang juga jam sudah menunjukkan pukul 16.00 Wib. 


Tidak ada sesuatu yang sangat berkesan ketika perjalanan pulang kecuali makan bersama-sama di Assalamualaikum. Jangan salah saya bukan sedang mengucapkan salam tapi itu memang nama tempat makan yang sudah lumayang terkenal. Berada di depan kampus Unmuh mereka menawarkan makanan enak tapi juga murah.  Setelah makan selesai maka acara selanjutnya adalah pulang menuju kosan masing-masing ( Tabungan cerito lek wes lulus rek ) ^_^.

Monday 13 August 2012

Mendaki Gunung Itu . . . .


Jika ada orang yang bilang “buat apa sih susah-susah mendaki gunung, gak capek apa”. Saya yakin itu orang gak pernah naik gunung atau olahraga outdoor lainnya. Mungkin bahkan dia tidak pernah ikut persami saat masih sekolah (walaupun saya tidak pernah ikut persami juga). Dia mungkin tidak pernah merasakan indahnya bintang malam dengan beralaskan rumput yang sangat segar dan embun pagi yang menetes. Melihat indahnya danau-danau yang terbentang di alam liar. tertawa cekak.an di dalam tenda sambil minum kopi hangat. Bunga-bunga langka yang hanya ada jika kita telah melakukan perjalanan dengan pengorbanan yang sebanding dengan pengalaman yang akan kita terima. Kesetiakawanan yang muncul tanpa pamrih. Kalau di Tanya capek apa enggak sih sebenarnya itu jawaban yang sangat mudah “ya capek lah pakek banget malah”. Kadang ada rasa putus asa ketika kita hendak mencapai puncak. Tapi ketika ada uluran tangan dari teman seperjalanan atau dari pendaki lain yang dengan senyuman khas persaudaraan rasa capek itu akan berganti dengan semangat yang meluap-luap. 

Bagi saya pribadi naik gunung bukan hanya sekedar foto-foto, hura-hura atau bahkan merusak apa yang ada di alam (banyak yang mengaku pecinta alam tapi sama sekali tidak menghargai alam). Tapi naik gunung adalah sebuah hobi, passion, dan yang paling penting ketika kita melihat langsung alam Indonesia kita akan benar-benar mengerti kalau Indonesia adalah negeri yang Indah negeri yang di penuhi anugerah oleh yang maha kuasa. Bukan kah kita akan lebih mencintai apa yang telah kita kenal apa yang kita lihat dan rasakan sendiri. Bersentuhan dan berinteraksi langsung dengan penduduk sekitar yang begitu  paham dengan makna harmoni alam. Mereka begitu hati-hati dalam menjaga alam mereka karena mereka sadar jika alam tempat tinggal mereka rusak maka yang langsung berpengaruh adalah pada kehidupan mereka sendiri.

Sebenarnya bukan puncak yang indah yang paling penting bagi saya. Tapi bagaimana perjalanan kita menuju puncak yang menjadi hal yang sangat penting. Bagaimana kita bisa bersenda gurau dengan teman pendaki lain rasa kebersamaan yang selalu saya rasakan untuk ini saya sangat berterima kasih kepada Aris Daeng W, Rookie Arnolds, Koh Yonni, Rizky Ramadhan, Bashori, ismail, kang udin, cak siwi, angga dan kawan-kawan lain yang pernah melakukan pendakian bersama kalian benar-benar membuat hidup saya berwarna guys =D . Terlepas apakah puncak yang saya berhasil capai nanti akan sangat indah atau tidak sesuai dengan ekspektasi saya tidak pernah kecewa. Karena saya tahu ada yang lebih indah dari itu semua. Kebersamaan dan cerita yang akan kita rangkai selama perjalanan ini =D. 

Oh iya saya juga percaya kalau kita tidak pernah menaklukan gunung-gunung yang tinggi menjulang tersebut tapi kita hanya berhasil menginjakkan kaki dan mampir sebentar di atas puncak tersebut. Selain itu jika dulu moto saya puncak adalah tujuan utama dan sunrise adalah bonus maka kini saya ganti rumah adalah tujuan utama saya tapi puncak dan sunrise adalah bonus =). Tidak mungkin kan kita selamanya menetap dan bertapa di puncak gunung-gunung itu. Kalau kita berhasil mencapai rumah maka kemungkinan besar kita berhasil mencapai puncak tersebut.  
Terus apa sih yang kita dapat kalo naik gunung?? ya banyak banget lah 
1. Foto => pasti nya sebuah perjalanan tanpa dokumentasi akan sangat tidak lengkap ya ^_^. selain itu moto yang lain kita kan pergi meninggalkan jejak pulang membawa kenangan. gak usah bawa yang aneh-aneh deh dari gunung terlalu bahaya.. kok bisa ?? iya lah mau bawa bunga langka ntar kena razia jadi kayak orang yang di hukum ngembali,in bunga edelweis di semeru donk selain itu di suruh berendam di Ranu kumbolo lagi wah gak banget deh . selain gak boleh ngambil apa-apa juga gak boleh ninggalin apa-apa selain jejak tentunya juga  gak boleh bunuh apa-apa selain waktu remember it
2. Kebersamaan / Rasa Kekeluargaan  => kalo ini sih biasanya akan timbul dengan sendirinya di antara pendaki. Gak peduli baru kenal atau udah kenal lama pasti deh akan sangat care dengan anggota yang lain. Contoh nyata yang gue alami sendiri sih ketika naik ke G.Lawu. saat turun sih kondisi fisik sangat baik malah. tapi tiba-tiba entah kenapa di pos 2 perut nih seperti di aduk-aduk alhasil kondisi langsung ngedrop banget (ngaku deh). dengan tanpa pamrih saya langsung di pijat dan di beri obat oleh teman-teman yang lain (padahal baru kenal). dan lain-lain deh terlalu panjang kalo semua di ceritain di sini.
3. kenangan unik bin seru. => ini nih salah satu yang sangat saya sukai ketika melakukan pendakian. banyak kenangan seru yang gak akan terlupa. menginap di dalam gua ketika di G.Penanggungan sambil cerita-cerita pengalaman yang sangat pribadi hahah, atau ketika naik ke Merbabu wah kalo ke gunung satu ini sih sangat banyak kisah uniknya, dari bashori si salam juanda yang bertingkah anneh tapi seru sampai sandal gunung kesayangan saya yang harus jebol dan berganti swallow yang membuat kaki saya lecet-lecet. Atau ketika sampai selo tidak ada angkotan dan mengharuskan kami "nggandol" beberapa kali mulai dari pick up sampai truk pengangkat pasir. dan yang paling seru ketika kita harus tidur di stasiun lempuyangan Jogjakarta. lain Merbabu lain lagi di Mahameru mulai dari Rookie yang hampir di tinggal rombongan, Koh Yonni yang Boker di ketinggian kira-kira 3400 mdpl (bisa bayangin aja enggak saya padahal sudut elevasinya aja udah miring banget) hahah tapi ya namanya mau buang hajat mah di mana aja bisa, sampai Rookie yang bertingkah ala india di cemoro kandang. Unforgettable Moment pokoknya deh 
4.Kawan Baru =>  ini bonus buat yang sering pergi ke alam atau naik gunung. dengan memiliki hobi yang sama. berawal dari ketemuan di gunung atau yang biasa janjian lewat media sosial ketemuan terus naik gunung bareng deh (kayak pacaran aja yak :p). semakin lama akan menjadi akrab. Lumayan kan kalo punya banyak teman di berbagai kota di indonesia. kalo kita lagi liburan atau gak ada saudara di kota tersebut tinggal kontak ke nomer teman tuh deh lumayan bisa dapat penginapan gratis dan biasanya barengan dengan makan gratis ^_^.
5.Sehat =>  ya namanya aja kan olahraga pasti sedikit banyak membawa dampak positif donk bagi kesehatan. Begitu juga dengan naik gunung. selain yang di atas masih banyak banget deh manfaat naik gunung (asal gak ngrusak alam lho) dan yang penting planning dan persiapan kita harus matang jika ingin naik gunung yang aman dan nyaman.
Akhirnya saya hanya ingin mengatakan Salam Lestari Bumi Indonesia karena Alamku, Alammu, Alam Kita Semua =).

Wednesday 8 August 2012

Mahameru 3676 Mdpl (Lagi) Bagian III



Saya dan Rookie akhirnya menjadi orang terakhir dari kelompok kami yang mencapai puncak. Di tambah lagi rupanya Aris, Koh Yonni, dan si Angga telah melakukan sesi foto ria wah wah gak asik nih. Walaupun saya sangat ingin berfoto dan bergaya (agak narsis sih tapi gak apa-apa ya) tapi karena sangat capek ya sudah lah istirahat dulu saja. Lagian masak mau langsung turun kan masih jam tujuh juga. Selesai istirahatnya saya mengeluarkan camera digital punya aris yang telah saya kasih memory card sendiri yang baru saya beli di senduro dan jeprettt lho lha kok gak metu gambar,e ris (kok gak keluar gambarnya ris) Tanya saya pada si Aris. Lho kok iso cak (lho kok bisa). Aris mencoba mengecek, diganti memory card yang lain dan jeprett lagi ”lho iki iso ngunu” (lha ini bisa gitu). Berarti memory card mu yang eror. Saya hanya bengong hyaakk 50 ribu dan tidak bisa di pakai waduh  perjuangan panjang menuju puncak mahameru nya gak bisa bebas-bebas ganti pose ganti gaya wahhh yah sudah lah ya lagian foto saya yang kemarin juga udah banyak ikhlasin aja deh (tapi gak bener-bener ikhlas).
Akhirnya Puncak

Dua Orang Terakhir


Saya akhirnya menuju tengah dan melihat kawah jonggring saloko dan berharap mengeluarkan kepulan asap yang membentuk cendawan raksasa kan bagus tuh buat sesi pemotretan hehe. Lanjut lagi jalannya melihat in memoriam Soe Hok Gie oh masih utuh. Lanjut lagi ahh mau lihat tiang yang ada tulusannya  Puncak Mahameru 3676 Mdpl. Tapi lho kok gak ada bulan oktober lalu kan masih ada. Wah masak sudah copot ya tapi kan itu besi di tancapin di tanah kuat banget. Ya sudah lah ini kan mahameru apa sih yang gak mungkin. Sudah ah jalan-jalannya istirahat dulu kebetulan anak-anak sudah membuka bekal makanan tuh saya dan Rookie berjalan menuju ketiga kawan yang sudah menunggu di pinggir dengan berbagai makanan yang menggoda (maklum sudah lapar). Saya lihat ada jelli saya coba satu dan kok enak ya satu lagi ahh enak lagi waduh kalo di terusin bisa habis nih tapi saya lihat Rookie terus saja ngambil makanan dia pati lapar ya hahah sedangkan Aris sibuk dengan Rokok dan hasil jepretannya tadi. Koh Yonni merenung melihat indahnya Mahameru, Angga lihat-lihat camera digital nya. 
Tiga serangkai

Saya gak ada kerjaan nih ah makan lagi aja tuh cemilan masih banyak kan haha seperti lomba makan dengan si Rookie yang ternyata suka jelli yang di bawah koh Yonni wah ada saingan berat nih lanjut terus ahhh jangan sampai kalah hahah. Akhirnya setelah kenyang dan puas berada di puncak kami turun. Perjalanan turun tidak sesulit ketika kami naik tadi. Tinggal siapkan kaki yang kuat dan sepatu atau sandal gunung yang handal dan siap untuk berseluncur dehh. Tapi tetap prinsip hati-hati dan waspada harus selalu di pegang teguh. Kalau tidak ingin nyungsep atau ngglundung. Sampai di pertengahan tiba-tiba sandal milik Angga jebol waduh gawat tuh saya hanya menyarankan hati-hati ya lalu saya tinggal turun deh hahah. Sebenarnyasaya mau bilang "Makannya pakai sandal punya saya donk nih merk,nya hahah tapi berhubung sombong gak boleh di lakukan di gunung apalagi ini mahameru maka gak jadi deh takut kejadian Merbabu terulang lagi (saat itu saya bilang hal yang sama dan berjalan tiga puluh menit lalu sandal kesayangan saya jebol sesuatu banget deh ya). 
Aris Daeng


Lanjut perjalanan dari puncak menuju cemoro tunggal tidak memakan waktu yang lama Cuma sekitar satu jam lebih dikit . selanjutnya melewati kelik dan berhenti sebentar di arcopodo. Di situ kami bercerita-cerita sedikit tentang pengalaman kami naik gunung gunung deh pokoknya tema utama naik gunung. Juga tentang suasana kerja dan lain-lain (saya dan angga diam mendengarkan dengan seksama maklum kami kan masih imut-imut dan belum bekerja) hahah. Koh yonni juga “curhat” tentang sepeda lipat yang baru dia beli hilang dll. Setelah sesi curhat selesai kami melanjutkan ke kalimati. Kira-kira kami sampai kalimati pukul sebelas siang. Total perjalanan turun dari puncak kurang lebih tiga jam setengah begitu kontras dengan ketika kita mau summit attack dari kalimati ke puncak yang membutuhkan waktu kurang lebih tujuh jam. 

Arcopodo
Sesampainya di kalimati hal pertama yang kami lakukan adalah langsung mempersiapkan masak laperrr euy. Masakan sederhana dulu deh Cuma buat pengganjal perut buat nanti perjalanan ke Ranukumbolo. Mie instant dan cabai dulu ya kata koh yonni oke deh koh gue Cuma makmum di sini yang masak kan elo (bahasa Jakarta cuy ini khusus buat koh Yonny dan si Ababil Rookie) kalau Koh Yonni wajar ya kan dia orang Jakarta jadi kalo gue pake bahasa jawa dia kagak bakal ngerti tapi kalo buat Rookie hmmmt dia kan ababil yang keseringan lihat sinetron di tipi tipi lokal jadi biar dia seneng aja deh (sorry ya rok tapi fakta harus segera di ungkapkan :p) hahah.ketika sedang asik makan tiba-tiba ada cakyo yang ternyata mau kerja bakti bersih gunung dan mau ke kelik (atas arcopodo). Dia hanya bawa daypack biasa. Oke semangat ya cakyo. 
5 pendaki tangguh

Rasa lelah yang amat sangat menjadi alasan tepat istirahat sebentar sebelum melanjutkan perjalanan. Koh Yonni sudah tidur, angga juga udah tidur, Rookie matanya udah merem, tinggal saya aja nih sama si aris yang belum tidur. Tapi akhirnya saya pun juga ikut tidur. Baru tidur sebentar si aris udah teriak-teriak waduh jadi bangun lagi nih. “Onok opo cak” (ada apa cak), “iku onok rombongan cewek”  ( itu ada rombongan cewek). Wah ternyata benar juga akhirnya gak jadi tidur deh. 

Pose
Setelah semua bangun kita lanjut dengan packing barang bawaan dan tenda. Sekitar pukul 2 kami langsung tancap gas menuju Kumbolo. Belum lama kita berjalan dan istirahat di belakang ternyata ada cakyo pas lho cepet bener ya nih orang. Akhirnya kita berangkat bareng deh. Sebenarnya dia juga menawarkan untuk bawa,in tas carrier salah satu dari kita yang capek. Sebenarnya ini kedengaran penawaran yang amat sangat menggiurkan yah ahaha. Saya sih dengan tegas menjawab “waduh tas iki harga diri ku cakyo, msok kate mbok gawakno” (waduh tas ini harga diri saya cakyo masak mau situ yang bawain) walau dalam hati bilang capek letih lesu tapi carrier pendaki adalah harga diri yang harus di pertahankan (sok banget ya) hahah. 

Packing

Bunga Abadi

Di cemoro kandang kami bertemu dengan mael yang sedang mengantarkan teman-temnnya dari Jogjakarta. Ngobrol-ngobrol sebentar menjadi ritual wajib. Pukul lima kurang kami sampai di kumbolo. Di sini ternyata anak-anak yang ikut acara holiday camp tengah mengadakan acara. Tapi kok kayak acara bocah-bocah pramuka ya. Tapi kalau di pikir-pikir rombongan dari Smada kan anak-anak pramuka jadi ya masuk akal. Kami langsung bergegas membuat tenda karena hari sudah mulai petang. Rencana kami di kalimati yang ingin mandi sepuasnya di Ranukumbolo pun harus kami pendam rapat-rapat dinginnya bukan main euyy. Kalo ada yang mau mandi sih silakan saja tapi saya enggak deh. 
Packing dulu
Tenda selesai di bangun dan sekarang saatnya master chef koh Yonni segera beraksi. Menu kita kali ini adalah laksa betawi, daging ayam, telur dengan krupuk pangsit yang sudah di siapkan oleh master chef kita. Oke seperti biasa saya hanya bisa membantu dengan doa ya koh =). Rupanya kami akan pesta besar kali ini. Yang di tunggu-tunggu pun akhirnya matang. Yukk kita makan dulu koh yonni rupanya sedang diet dan tidak mengambil banyak ini sih kesematan buat saya untuk mengambil porsi lebih hahah tapi ternyata si Rookie juga sedang kelaparan tingkat dewa juga.
Makan sudah terus selanjutnya ngapain ya masak mau tidur??? Si Koh Yonni tuh yang sudah tidur sedangkan saya, Aris, dan Rookie ikut ngumpul-ngumpul sama anak PAS dulu sedangkan si Angga kembali ke Gerombolannya dan saya yakin kelompoknya sudah siap dengan omelannya (si Angga ternyata membawa semua persediaan gas kelompoknya). Entah masak dengan apa deh kelompok si Angga itu. Malam ini kami lewatkan dengan ngobrol di pinggir danau indah ini bersama teman-teman yang sangat luar biasa. Ada kipli, Bagus, Danil, Cakyo dll. Sebelumnya saya juga sempat mencari keberadaan teman SMA saya Chorik yang juga ikut holiday camp  tapi setelah saya muter-muter dengan danil gak ketemu ya sudah lah. 
Ala Koh Yonni

Hari semakin malam Rookie dan Aris sudah kembali ke Tenda ya sudah saya pamit dulu ke cakyo dan kawan kawan pergi ke tenda dulu. Di tenda ternyata kita siap-siap untuk Radio galau nih hahah. Tapi sepertinya sudah di ceritakan semua di penanggungan. Jadi kami Cuma ngobrol-ngobrol ringan saja. Ketika mata sudah mulai mengantuk, malam semakin dingin maka tenggelam dalam sleeping bag karrimor kesayangan adalah pilihan terbaik. Tidur dulu agar perjalanan besok lancar. 

RanuKumbolo
Bangun dan di luar sudah ramai sekali pasti ada banyak orang berpose dan bergaya bak selebritis di luar. Seperti yang kita ketahui sunrise di Ranukumbolo bagus banget. Sebetulnya saya enggan untuk keluar gila hawanya dingin banget maklum lah bulan-bulan juni sampek agustus anginnya kenceng banget. Baru keluar si Koh Yonni udah pamer tenda yang dia tidur.i sudah ada es yang menandakan semalam sangat dingin sekali. Saya aja pake baju rangkep tiga, celana rangkap tiga dan kaos kaki rangkap tiga tidak lupa pakek sleeping bag yang double polar aja masih kedinginan. Tapi itulah serunya berpetualang di gunung mencari sesuatu hal yang benar-benar baru.
Saat kita akan mau masak buat sarapan ternyata rombongan dari Smada udah pulang duluan yaudah lah anak-anak dari PAS juga di sini juga. Habis makan lebih afdol kalo mandi donk. Udah berapa hari ya kami gak mandi heheh. Yuk kita cari tempat yang strategis buat bersih-bersih. Saya cukup mandi di tepian Ranukumbolo aja ya kalian sih terserah mau renang apa Cuma mandi kayak saya. Aris yang dari tadi sibuk jepret sana jepret sini tiba-tiba langsung loncat. Wah hebat juga dia airnya kan dingin banget salut deh ,, tapi lho tiba-tiba dia langsung berenang ke pinggir dan mencari kaosnya buat handuk ternyata dia kedinginan hahah rasain tuh. Saya di ajak buat renang juga tapi enggak deh terima kasih saya gak pandai bernenang makannya maennya ke gunung aja :p.
Menu Sarapan

Renang
Ketika kami kembali semua rombongan sudah pulang lebih dulu padahal kami juga belum packing tapi tenang lah gak mungkin di tinggal juga apalagi sana banyak ceweknya pasti lelet deh dan kekuatan kita kan super cepat. Kami tidak mau terburu-buru lha pemandangan di sini bagus kok. Santai aja ya capek juga sih heheh. Selesai semuanya kami akhirnya bergegas menuju Ranupane. Tidak ada hal istimewa sih dalam perjalanan pulang. Seperti biasa kami berjalan dengan kecepatan super tinggi. Beberapa kali kami menyalip pendaki lain yang sedang istirahat.
Masak Yukk
Kira-kira pukul 15.15 kami sampai di Ranupane tapi kok Rame banget ya ada apa ini???. Lalu saya bertanya kepada kipli dia menjawab kalau orang yang tenggelam di Ranu Regulo seminggu yang lalu sudah di temukan. Memang di ranuregulo seminggu yang lalu ada orang yang berenang di sana dan tenggelam. Sudah seminggi ini timsar dan pasukan katak dari TNI AL turut membantu pencarian korban dan ternyata baru di temukan sekarang.
Evakuasi

Kita ternyata tidak langsung pulang karena harus menunggu yang lain. Ada kejadian lucu ketika saya dan Rookie duduk menuggu truk yang mengangkut kami pulang sedangkan si Aris dank oh Yonni ada di warung sebelah. Saat itu ada mobil polisi yang akan ke Lumajang dan ternyata polisi itu juga menawari rombongan kami kalau ada yang mau menumpang. Karena jumlahya yang terbatas maka ada beberapa orang berebut untuk ikut naik ke mobil patroli tersebut dan tanpa di duga ada anak berbadan besar, berkulit agak hitam, ya boleh di katakana gagah deh tapi dengan wajah yang memelas dan berlari-lari dia berkata “aku melu, aku melu” tooeet lha kok endel banget tuh anak ahahah Rookie dan saya tertawa dengan keras. Aneh ketika ada orang seharusnya gagah dengan badan yang besar tapi berkelakuan sangat endel ckck.
Evakuasi.
Orang Tengger
Karena menunggu rombongan yang belum datang (hanya sekitar 4 orang) akhirnya kami yang rumahnya jauh-jauh dan turun di lumajang akhirnya pulang terlebih dahulu. Saat naik truk saya sudah ambil ancang-ancang untuk naik di atas kepala truk kelihatannya menarik kan. Tapi saya sengaja menunggu Rijaal siapa tau gak boleh. Setelah saya Tanya dan dia pun ternyata duduk di atas aris segera menyusul dan Rijal menuyuryuh saya duduk di sampingnya. Tapi siall Rookie dengan sigap menghalangi saya dan dia melompat lebih cepat ke atas kepala truk . “Hoeyy cok panggon ku iku”  saya sangat emosi saat itu. Itu kan tempat saya, saya yang lebih dulu booking tempat itu , saya juga yang meminta ijin ke rijal tapi kenapa si Rookie Ababil itu yang naik huuh sumpah menyebalkan tuh anak. Apalagi dengan wajahnya yang menyebalkan terus mengejek saya. Dalam hati saya hanya berdoa agar kau masuk angin bung.
Dengan wajah lesu akhirnya saya harus mengakui kekalahan saya. Di temani koh Yonni akhirnya saya memilih tidur saja deh. Saya baru bangun setelah truk berada sedikit di atas desa Burno. Karena jalannya yang terjal dan menyebabkan truknya goyang. Sesampainya di senduro truk berhenti sebentar. Lalu melanjutkan perjalanan menuju Lumajang. Di  senduro kembali si Rookie menampakan wajah menyebalkannya yang dengan bangga bisa duduk di atas kepala truk kali ini di Bantu dengan aris dan rijal,,, lho ya saya di kroyok deh  saya hanya diam dengan sedikit senyum-senyum. Apalagi ketika saya di olok-olok dengan anak SMK waduh tambah deh mungkin diam adalah cara yang paling baik. Tapi sekarang Dika juga ikut-ikutan wah wah tambah deh penderitaan.
Rookie, Aris, Rizal
Setelah perjalanan panjang kami pun sampai di Embong Kembar dan kami turun di situ. Rute selanjutnya adalah naik bis turun wonorejo. Tapi ternyata si Rookie langsung lanjut ke Surabaya sedangkan si Aris dan Koh Yonny mampir dulu ke rumah saya. Oke lah kawan walaupun kau sudah mengambil jatah kursi saya di kepala truk tadi tapi saya selalu mendoakan keselamatan bagi mu. Selamat bertemu lagi. Saya, Aris dan Koh Yonni sampai di rumah sekitar pukul 20.00. Setelah memindah file foto-foto akhirnya kami tidur.
Ranuyoso 07.00 Wib
Pagi itu kami Aris dan Koh Yonni berdiskusi tentang kemungkinan mendapatkan surat sakti (surat keterangan dokter) yang bisa buat ijin kepada perusahaan mereka masing-masing. Mereka pun bertanya kepada saya apakah bisa buat di sini. Saya gak bisa memastikan karena saya tidak pernah pakai surat seperti itu sebelumnya. Akhirnya mereka memutuskan buat di Surabaya saja lah biar enak.
Rencananya mereka berdua akan pulang siang ini tapi saya mengajak mereka ke Ranubedali dulu. Awalanya saya dengan Aris naik sepeda Cuma lihat dulu dan dia bilang bagus sih dan ngajak koh Yonni juga. Akhirnya kami bertiga berjalan kaki ke Ranubedali. Ya lumayan lah Cuma 10 menitan juga.
Sesampainya di sana kami langsung turun ke kolamnya. Di sekitar Kolam peninggalan belanda yang sekarang sudah di renovasi itu terlihat beberapa anak kecil yang bermain dan berenang di situ. Si Aris sibuk dengan kameranya koh Yonni lagi menikmati refleksi dari ikan kecil-kecil yang asik mengerubungi kakinya sedangkan saya ya nostalgia saja lah.
Ranubedali
Sebenarnya koh yonni mengajak kami untuk turun kebawah tapi si aris menolak dia sudah terlalu capek rupanya. Yaudah kita kembali ke rumah saja deh. Sesampainya di rumah mereka langsung packing dan beres-beres. Mereka akan langsung pulang siang ini juga. Setelah semua beres dan berpamitan akhirnya mereka pun meneruskan perjalanan ke Surabaya. Selamat jalan kawan Sampai jumpa di ekspedisi selanjutnya =) salam lestari.

Tuesday 7 August 2012

Mahameru 3676 Mdpl (Lagi) Bagian II



Setelah istirahat dan mengisi perut yang mulai keroncongan akhirnya kami kami melanjutkan perjalanan menuju Kalimati. Tidak lupa kami melanjutkan Sesi foto terlebih dahulu dan berpamitan kepada Andre alias Gembel pendaki yang ternyata juga kakak angkatan saya di kampus. Di hadapan kami telah berdiri sebuah “tanjakan cinta”. Tanjakan yang konon jika kita memikirkan seseorang yang kita inginkan saat melewati tanjakan tersebut tanpa menoleh ke belakang maka keinginan kita akan terkabul.  ketika akan melewati tanjakan tersebut Angga bercerita bahwa dulu dia pernah mencoba tapi ternyata kenyataan lebih pahit dari angan-angan hahaha sabar anak muda. Ketika telah kembali cewek yang dia idam-idamkan ternyata lebih memilih untuk berpacaran dengan orang lain. Wah wah mitosnya gak manjur berarti. Saya tidak tahu sih apa teman-teman akan melakukan mitos tersebut. Tapi apa salahnya juga ya di coba kalau si Angga mikirin satu cewek dan gagal maka saya punya inisiatif langsung mikirin tiga cewek sekaligus aja buat cadangan heheh.

Istirahat dulu

Melewati tanjakan cita di depan telah terhampar padang savanna luas yang biasanya di sebut dengan “oro-oro ombo”. Di sinilah otak gila si Rookie sudah mulai bekerja dengan tidak waras. Ketika dia tiba-tiba menirukan gaya artis-artis India. Oke oke cukup rok perjalanan masih cukup jauh. Melewati oro-oro ombo tidak membutuhkan waktu lama karena jalan yang juga datar. 
Foto Bareng

Selepas oro-oro ombo kita memasuki hutan cemoro kandang. Saya dan rookie ada di barisan paling depan bersama angga juga sedangkan koh Yonni dan Aris berada di posisi terakhir. Badan mulai terasa berat langkah juga sudah semakin pendek-pendek. Harus hemat tenaga nih. Tiba-tiba tanpa di duga dan tanpa di sangka Rookie dengan wajah memiripkan diri dengan bintang Bollywood keluar dari balik sebuah pohon besar dan bernyanyi India lhooooo kok ngapain dia. Langsung saja saya tertawa terbahak-bahak.  
Tanjakan Cinta

Tampak atas


Oke saya sudah mengerti maksud mu bung kita kan sehati hahah dengan gaya dan muka yang mirip shah ruk khan saya langsung membalas acting yang di lakukan oleh Rookie. Saya ambil sepucuk bunga jelek (yang memang pantas buat muka loh) dan langsung gue lempar ke arah Rookie. Tawa pun meledak perut sudah terasa sangat ngilu kebanyakan tertawa. Sedangkan Angga hanya bisa melongo tidak mengerti apa yang kami lakukan (kelas mu belum sampai sini ngga belajar lagi yah). 
Oro-oro Ombo

Shelter Klimati

Tapi saya tau apa yang ada di dalam hati Si Angga. Dia mungkin berpikir “waduh gawat saya berada di rombongan pendaki gila bagaimana kalau saya di Bully-Bully seperti di film-film India aduuuhhh seharusnya saya tetap berada di Ranu kumbolo bersama teman-teman saya dan tidak seharusnya berada bersama si Rookie dia kan masih labil sering galau dan ah mukanya itu loh beda dengan mas Fery yang bijaksana dan sudah dewasa semoga saja mas Fery mau menjaga saya dari gangguan si Rookie (sedikit pikiran Angga) ”. Oke cukup itu hanya imajinasi saya .

Perjalanan dilanjutkan dengan suasana hening sudah capek gue guys. Pukul tujuh kita sampai di kalimati. Setelah membangun tenda sekarang giliran koh yonni yang beraksi. Silakan master chef saya hanya bisa membantu membawakan logistik dan membantu menghabiskan makanan anda. Menuggu beberapa menit dan akhirnya kuah bakso,pentol dan sosis siap saji dan tentunya nasi yang tidak menggalau sama sekali. Cukup lah untuk mengisi energi sampai puncak insya allah. Setelah makan maka acara selanjutnya adalah tidur. Setelah delapan jam nonstop bejalan dari ranupane ke kalimati maka tidur adalah cara terbaik memulihkan tenaga.

KALIMATI 11.15 WIB
Oke sudah cukup tidurnya guys udah jam 11.15 saatnya kita persiapan mendaki puncak abadi para dewa nih. Packing sebentar dan hanya membawa barang-barang yang di perlukan saja. Yukk mari kita berdoa dulu semoga semuanya berjalan lancar. Saya di suruh si Aris berada di depan karena saya pernah naik ke sana katanya. Lho tapi kan  dia juga pernah lha wong kita bareng kok dulu tapi oke lah gak papa yang penting bukan si Rookie ababil yang nyuruh (sorry rok ). Tapi sebenarnya saya pikir kalau saya salah mengambil jalur gimana ya?? Terus kalau saya tersesat gimana?? Semeru ini bung tapi wah bismillah saja lah. Kan sudah ada petunjukknya. 
Naik terus

Seperti tadi jalan kita sangat cepat. Beberapa kali kami berhasil menyalip pendaki lain yang sudah berangkat lebih dulu. Tiba-tiba di bawah Arcopodo saya melihat ada sesosok tubuh  turun dari atas. Saya lihat ke belakang aduh anak-anak masih di belakang gak kelihatan lagi. Saya pikir ini masih jam 11 lebih mana ada pendaki yang jam segini turun. Itu manusia bukan yak aduhh saya sudah siap-siap lari. Tapi setelah semakin dekat semakin dekat dan ternyata dia juga manusia fiuuuhhh lega. Itu saya ketahui setelah dia menyapa saya “mau naik mas” saya jawab “iya mas mau ke puncak samean kok udah turun” iya mas ini kaki saya cidera”. Setelah itu Aris dkk mulai sampai. Akhirnya kita putuskan istirahat sebentar sambil ngobrol dengan pendaki yang turun tersebut. Ternyata dia berasal dari Cirebon dia turun karena kakinya cidera dan tidak sanggup melanjutkan perjalanan. Oke mas lanjutkan perjuangan turun mu kami akan melanjutkan perjalanan naik dulu. 
Sunrise




Kira-kira pukul satu kami sudah sampai di Arcopodo. Sambil istirahat kami berdiskusi wah ini kita terlalu cepat jalannya jangan-jangan kita sampai puncak masih subuh (keyakinan diri yang sangat tinggi mengingat rutenya masih jauh).  Istirahat cukup lama di arcopodo akhirnya kami kembali jalan. Berada di ketinggian lebih dari 2900 Mdpl anginnya itu lho sesuatu banget deh. Jalan sudah sangat curam kita harus hati-hati ini. Kami juga sempat menyalip lagi beberapa rombongan pendaki lain pokoknya rombongan kita josss deh. Tapi semakin naik semakin naik tenaga kita lemas juga euy kami juga mulai di salip oleh pendaki lain gak terima deh ayo kita salip lagi.
Jalan menuju puncak

Sudah ya acara salip menyalipnya kita juga udah capek. Melewati cemoro tunggal (yang sekarang sudah tumbang dan tidak ada) rute sudah mulai berganti dengan butiran debu eh salah butiran pasir dan kriki-krikil batu. Ini adalah rute yang paling sulit paling menyebalkan dan paling tidak saya suka jika naik ke Mahameru. Sudah jalannya nanjak dengan sudut elevasi kira-kira 65 drajat (bayangin sendiri yah) pakek pasir dan batu lagi hufffeeet banget deh ya. Tapi ini yang membuat naik ke semeru memberi tantangan sendiri buat para pendaki.
Subhanallah


Dengan genjotan sepuluh langkah kita harus rela merosot dua langkah ke belakang. Fisik mulai berkurang, nafas sudah tidak teratur, dingin sangat menusuk-nusuk pake banget (saya gak pake sarung tangan sih). Saya yang awalnya berada di urutan pertama sedikit demi sedikit di susul oleh Aris dan  Koh Yonni, secara mengejutkan mereka yang sepanjang perjalanan tadi berada jauh di belakang melesat jauh meninggalkan saya, angga dan rookie di belakang. Mungkin mereka jagoan tanjakan ya. 

Semakin lama semakin lama saya semakin jauh tertinggal bahkan oleh Rookie dan Angga aduh gimana nih udah ah biarin aja. Sumpah tidak seperti pendakian pertama ke semeru oktober lalu yang gak pernah putus asa dan selalu penuh semangat, kali ini saya merasa capek banget, nafas sudah gak teratur saya masih coba mengikuti yang lain tapi sudah gak kesampaian. Yang terlihat hanya Rookie itu pun jauh sedangkan yang lain udah menghilang jauh banget. Saya sangat ngantuk dan sempat tertidur dua kali dan di bangunkan oleh pendaki lain yang lewat. Aduhh pengen turun aja nih tapi apa kata dunia. Tapi walaupun gak sampek puncak tapi saya kan udah pernah ke sana jadi ikhlas,in aja deh ya (sempat berpikir jelek kyak gitu). Tapi gak boleh ah saya kan laki-laki masak gak nyampek puncak lagian kurang dikit ini. 
Koh Yonni In Action

Akhirnya Puncak

Sunrise udah mulai muncul dan puncak nya pun belum kelihatan santai aja deh ya naiknya (selftalking). Awannya udah mulai terang dan jalurnya semakin kelihatan aduhhh tambah deh penyiksaan ini jalur gak kelihatan aja udah kerasa jauh apa lagi kelihatan.jalan sendirian juga sangat nggak enak Aris, Koh Yonni, Angga sungguh tega kau pergi duluan ya pengen turun lagi. Tapi gak jadi ah. Dua langkah genjot ke atas istirahat begitu seterusnya daripada memaksakan diri gak sampek puncak malah sampek sukabumi ini. Sudah setengah tujuh mungkin anak-anak udah nyampek puncak. Akhirnya dengan kekuatan bulan saya berjalan terus tanpa henti dan akhirnya pukul tujuh sampai juga ke puncak.untuk kedua kalinya saya menginjakkan kaki ke puncak tertinggi pulau jawa ini yeee. Anak-anak sudah siap-siap menyambut saya ya jadi terharu guys.

DILEMA QUARTER LIFE CRISIS

di usia mu yang menginjak dua puluh tahunan apalagi yang sudah dua puluh lima tahun  kamu pasti merasakan hal-hal yang serba dilematis, d...